"Kehadiran relawan adalah merupakan energi baru. Kita semua sadar bahwa kita mempunyai berbagai keterbatasan utama kita terbatas sumber dana, kita urunan untuk mensukseskan perjuangan ini," kata Titiek di gedung AAC Sultan Selim, Banda Aceh, Aceh, Sabtu (9/2/2019).
Para relawan memenuhi kursi-kursi di dalam gedung. Mereka beberapa kali tepuk tangan ketika Titiek memberikan sambutan. Titiek mengaku selama berkeliling Indonesia, ia banyak melihat emak-emak hingga anak sekolah dasar yang rela menyumbang untuk kubu Prabowo-Sandiaga.
Dia mencontohkan di satu daerah ada emak-emak yang mengaku rela memotong uang belanja untuk menyumbangkannya ke pasangan calon presiden yang diusung Koalisi Indonesia Adil Makmur tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keterbatasan lainnya adalah kita tidak didukung oleh media-media. Di mana kita ketahui media, mungkin ada media di sini ya sudahlah nggak apa-apa. Kenyataannya begitu ya Ibu-ibu," jelas Titiek disambut teriakan 'iya' dari sejumlah emak-emak.
"Media yang berpihak ke sana jadi kendala yang kita miliki. Kemudian aparat juga tidak memihak ke kita. Berat sebelah kalau ada di kubu kita yang begini langsung diperiksa, tapi sebelah sana nggak diapa-apain. Ini ketidakadilan yang kita alami," bebernya.
Titiek kemudian mengajak relawan bekerja cerdas untuk memenangkan Prabowo-Sandiaga. Menurutnya, ketidakadilan itu tidak boleh menyurutkan semangat para relawan.
"Dengan keadaan dan hambatan seperti ini, para relawan tidak boleh berkecil hati, justru kita harus semakin giat bekerja, bekerja, bekerja cerdas. Kita harus memberi contoh pendukung Prabowo-Sandi kuat bersatu kompak dan saling membantu," ungkap Titiek.
Tonton juga video 'Jelang Pemilu, Jokowi Ajak Masyarakat ke TPS dan Tak Golput':
(agse/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini