"Anggota saya sudah melaksanakan penindakan itu secara profesional. Dia bisa mengendalikan dirinya sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Kakorlantas Irjen Refdi saat dihubungi detikcom lewat telepon, Kamis (7/2/2019).
Ada yang pernah mencakar-cakar petugas, sampai kasus terbaru justru si pelanggar membanting motornya sendiri. Siapa saja mereka?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selasa pagi, 13 Desember 2016, Aiptu Sutisna menjalankan tugasnya untuk mensterilkan busway dari kendaraan bermotor selain yang diizinkan di Jl Jatinegara Barat, Kampung Melayu, Jakarta Timur. Tapi di tengah tugasnya untuk menertibkan pelanggar lalu lintas, seorang wanita mencakar-cakar dirinya.
Perempuan itu bernama Dora Natalia Singarimbun yang mengendarai mobil Daihatsu Xenia B 1257 PRY. Aiput Sutisna saat itu berdiri di busway agar kendaraan bermotor di luar ketentuan tak bisa menerobos.
Dora turun dari mobil dan tiba-tiba memaki Aiptu Sutisna. Dalam video yang beredar, Dora bahkan menarik-narik rompi Aiptu Sutisna dan mencakarinya. Rupanya Dora meminta kunci mobilnya yang diambil Aiptu Sutisna.
![]() |
Aiptu Sutisna memilih tak meladeni amarah Dora yang ternyata pegawai Mahkamah Agung (MA). Sang polisi kembali bertugas, tapi Dora terus mengejarnya dan menarik-narik rompi Aiptu Sutisna.
Sore harinya, Aiptu Sutisna membuat laporan. Bukan soal dia dicakar-cakar, tapi lantaran polisi tersebut tak terima seragamnya direndahkan.
"Sejak saya kasih kuncinya saya sudah maafkan dia, saya tidak ada masalah sama dia. Cuma kenapa saya laporkan, (karena) saya ngerasa kok baju saya dihina," terang Sutisna kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (13/12/2016).
Dora menemui Aiptu Sutisna untuk meminta maaf pada Jumat (16/12). Dora mencium tangan Aiptu Sutisna dan keduanya sepakat untuk berdamai.
Kesepakatan damai itu tak hanya dilakukan secara lisan, namun juga lewat tulisan. Di atas secarik kertas bermaterai, keduanya sepakat untuk berdamai dan saling memaafkan secara lahir dan batin. Namun Aiptu Sutisna belum mencabut laporannya sehingga polisi kemudian meminta keterangan Dora pada 19 Desember 2016.
Laporan Aiptu Sutisna baru dicabut pada 23 Desember 2016. Sementara itu Dora kemudian dimutasi ke PTUN Pekanbaru, Riau.
Siswi Konvoi Bentak Polwan
Seorang siswi di Medan, Sumatera Utara memarahi polwan yang menyetop dia dan kawan-kawan saat konvoi dengan mobil pribadi pada April 2016. Polisi menyetop para pelajar itu lantaran kap belakang mobilnya terbuka.
Siswi bernama Sonya itu seakan tak terima disetop polisi lalu mengaku sebagai anak jenderal. Namun Panit Patwal Satlantas Polresta Medan Ipda Perida tetap memberi teguran ke Sonya dkk.
"Kalau pun benar atas pengakuannya itu, ya saya tak masalah, kan saya mengarahkan untuk yang lebih baik," jelas Perida, Kamis (7/4/2016).
Perida menjelaskan, saat kejadian tersebut, kata dia, mobil itu melebihi kapasitas hingga 7 orang dengan mobil Honda Brio. Sementara, saat dicek surat-surat kendaraan mereka lengkap.
Terkait hal itu, Akpol 2013 ini mengimbau kepada seluruh pengemudi sepeda motor maupun mobil apabila dihentikan petugas kepolisian di jalan raya agar berhenti.
"Kan kalau petugas memberhentikan sepeda motor ataupun mobil di jalan raya tentu ada alasannya. Jadi pengemudi tak perlu takut bila melihat petugas," terang perempuan kelahiran Bandung ini.
Rupanya siswi tersebut dikenal sebagai sosok yang berprestasi di modeling. Di tahun sebelumnya, Sonya menjadi juara di bidang itu.
Emak-emak Ngamuk Ditilang
Seorang ibu-ibu marah-marah ke petugas polisi yang menilangnya pada Minggu (29/5/2018). Dalam video yang jadi viral, ibu-ibu itu melontarkan kata-kata kasar hingga menyinggung SARA.
"Nyari uang aja lu, setan!" kata ibu tersebut seperti dikutip dari video yang beredar.
![]() |
Polantas lainnya mengingatkan si ibu itu agar tidak berkata kasar dan memfitnah. Ibu itu diingatkan bisa dituntut karena ucapannya menghina Polantas dengan sebutan 'setan'.
"Jangan seperti itu Bu, hati-hati Bu, ya. Hati-hati kalimatnya, Bu," kata Polantas tersebut.
Usai diberi surat tilang, ibu itu pergi meninggalkan lokasi. Dia menaiki mobil minibus warna putih nopol B 1051 PIJ.
Kasus itu terjadi di Wilayah Bogor Kota, Jawa Barat. Kasat Lantas Polres Bogor Kota Kompol Bramastyo Priaji tak masalah dengan ucapan si ibu-ibu.
"Terkait masalah ibunya marah-marah atau bicara kurang baik. Kita nggak mempermasalahkan itu. Udah nggak apa-apa, biar sadar sendiri saja. Kita yang penting melaksanakan tugas pemeriksaan, penilangan, sudah selesai pulang ibu itu," kata Kompol Bramastyo.
Adi Banting Motor Usai Ditilang di BSD
Adi Saputra (20) menghancurkan motornya karena tidak terima ditilang polisi. Adi ternyata melakukan sejumlah pelanggaran lalu lintas, mulai tidak membawa SIM dan STNK hingga melawan arus.
"Ya awalnya dia melawan arus, kemudian diberhentikan oleh petugas. Kemudian ditanya, SIM nggak punya, STNK juga nggak punya, helm nggak bawa helm. Dia ditilang oleh anggota, dia marah-marah. Marah-marah nggak jelas gitu," kata Kasat Lantas Polres Tangsel AKP Lalu Hedwin saat dihubungi, Kamis (7/2/2019).
Kejadian bermula saat Adi bersama pacarnya mengendarai motor di kawasan BSD, Serpong, Tangerang Selatan, pukul 06.30 WIB tadi. Petugas yang melihat Adi tak memakai helm dan melawan arus kemudian menilangnya.
Namun Adi seakan tak terima ditilang dan malah memarahi anggota Satlantas Polres Tangsel bernama Bripka Oky. Tak hanya itu, dia juga membanting motornya.
"Awalnya dia nggak mau ditilang, tidak mau diberi penindakan, tetap tidak bisa, kita tetap melaksanakan tugas untuk memberikan penindakan pelanggar lalu lintas," tutur Lalu.
Saat diperiksa oleh petugas, Adi rupanya tak membawa SIM dan STNK. Dia juga mengaku lupa membawa KTP.
![]() |
Kejadian ini juga sempat direkam video warga dan menjadi viral. Dalam rekaman video, pria itu membanting motornya karena kesal.
Pacar Adi menangis histeris karena melihat perbuatan tersebut. Bahkan dia nyaris tertimpa motor ketika Adi membanting motornya.
Polisi menyita motor yang dikendarai Adi. Namun hingga kini Adi belum datang ke Mapolres Tangerang Selatan. (bag/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini