Pada Rabu (6/4) sore, Sonya dkk melakukan konvoi dengan mobil pribadi. Polisi dari Polresta Medan kemudian menyetop mobil itu karena kap belakang terbuka.
Sonya dkk, seperti di video yang tersebar malah marah ke Polwan yang menertibkan dan mengaku anak jenderal. Sejumlah kalimat dia ucapkan ke Polwan Ipda Perida, seperti 'Ku tandai ya Bu, aku tidak main-main'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak lama, polisi melepas dia dan meminta agar mereka tertib berlalu lintas. Kisah anak jenderal ini yang membuat heboh dan bahkan menjadi trending topic di twitter.
Wartawan kemudian menyambangi sekolah Sonya di SMA Methodist I. Pihak sekolah memberikan keterangan bahwa sebenarnya sudah ada imbauan agar tidak konvoi.
"Kita sudah beri pengarahan dan imbauan kepada seluruh pelajar yang mengkuti UN agar tidak melakukan konvoi dan coret-coret," kata Kepala Sekolah Methodist I Medan, Binsar, Kamis (7/4/2016).
Imbauan itu, kata Binsar, juga disampaikan oleh salah seorang petugas kepolisian yang bertugas di Polresta Medan. Namun, ia selaku kepala sekolah tidak menyangka bahwa para pelajar itu tetap melakukan aksi konvoi dan coret-coret.
"Tapi, sekolah sudah memberitahukan dan melarang hal itu," ungkap Binsar.
Selama di sekolah, menurut Binsar, Sonya di keseharian merupakan siswi kelas XII IPS dan tak ada yang aneh-aneh.
"Ya aktivitasnya seperti biasa saja. Saat belajar ya belajar, saat istirahat ya istirahat," sebutnya. (dra/dra)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini