Penusukan itu bermula saat Hasan, yang bekerja sebagai sopir, diminta mengantar temannya pulang ke rumah para pelaku, Yusuf dan Edo, Rabu (6/2) malam. Tidak jauh dari rumah, para pelaku langsung menusuk korban.
"Yusuf dan Edo datang ke rumah, minta antarkan pulang. Mereka mau bonceng tiga dan sempat saya larang. Tapi tidak lama setelah pergi, dapat kabar suami sudah meninggal kena tusuk," ujar istri korban, Lia, saat ditemui di RS Bari, Kota Palembang, Kamis (7/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mendapat kabar suaminya tewas bersimbah darah, Lia pun jatuh pingsan. Bahkan dia kaget melihat dua teman suaminya itu tidak berada di lokasi. Namun motor diketahui hancur menabrak tiang listrik.
"Saya dapat kabar dari saksi, katanya sih suami saya itu langsung jatuh ke trotoar. Yang nusuk temanya yang dua orang itu," kata Lia.
"Nggak nyangka. Padahal Yunus dan Edo ini sudah sering datang ke rumah, makan-tidur juga di rumah. Bahkan kalau nggak ada uang, sering minta ke kami," kata ibu dua anak ini.
Tidak hanya itu, Lia menyebut salah satu pelaku merupakan residivis dalam kasus pembunuhan dan baru menghirup udara bebas. "Yusuf pernah bunuh orang juga," tutur Lia, yang terus menangis.
Sementara itu, Kapolsek Kertapati AKP I Putu Suryawan saat dijumpai di kamar mayat RS Bari, Palembang, mengatakan pihaknya tengah mendalami kasus yang menimpa Hasan.
"Motifnya belum tahu. Kalau menurut keterangan saksi, pelaku dan korban saling kenal, teman dekat. Korban mengalami tiga luka tusuk di punggung kiri dan kanan," kata Putu. (ras/rvk)











































