"Perselisihan yang mengemuka antara umat Islam di Indonesia harus segera dihentikan. Kecenderungan satu pihak mengklaim dialah aspirasi umat dan menyatakan pihak yang lain bukan aspirasi umat, serta ditambah narasi dan penyebaran berita bohong, fitnah, serta hoaks berpotensi akan merusak persaudaraan dan kebangsaan. Persaudaraan tersebut tak hanya sesama muslim, tapi juga dalam konteks bangsa Indonesia," ujar TGB dalam keterangan tertulis, Rabu (6/2/2019).
"Atas dasar itulah, hijrah kebangsaan perlu didengungkan dan disebarkan ke seluruh masyarakat, terutama kaum muslim, agar aset kita yang tidak terlihat sebagai bangsa, yakni persaudaraan dan persatuan terus terjaga dan tidak mengalami perpecahan," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu disampaikan mantan Gubernur NTB tersebut dalam kegiatan Rabu Hijrah bertema 'Hijrah Kebangsaan' di Tangerang Selatan, Banten, hari ini. Acara yang dihadiri Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany dan mantan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi itu diikuti ratusan muslimin dan muslimat dari berbagai wilayah di Banten dan Jabodetabek.
Hijrah kebangsaan yang tengah disuarakan TGB ke berbagai pelosok Nusantara merupakan sebuah ajakan agar dalam membangun dan menyelesaikan masalah Indonesia harus dilakukan bersama-sama. Dalam pandangan TGB, agama dan kebangsaan merupakan dua hal yang sama-sama baik sehingga tidak perlu dipertentangkan.
Oleh sebab itu, TGB pun mendukung gerakan-gerakan yang mengutamakan persatuan dan kebersamaan dalam membangun Indonesia. Ketimbang persaingan yang menjurus ke perpecahan antar-umat Islam dan umat beragama lainnya dengan menyebarkan berita-berita hoaks, bohong, dan fitnah kepada pemerintahan saat ini, yang justru memperkeruh suasana.
"Saat ini, ruang publik dipenuhi berita bohong, fitnah, dan hoaks. Padahal kita semua tahu, pembangunan Indonesia tengah berada di arah yang benar untuk memberikan kemaslahatan bagi seluruh rakyatnya. Karena itu, rasa bersatu dan bersaudara sebagai bangsa lebih kita perlukan untuk sama-sama membangun ketimbang membaca atau mempercayai berita hoaks serta mengumbar perselisihan antarumat beragama, terutama dalam Islam. Dalam empat tahun, kita bisa mencapai titik ini karena semua bersatu sebagai bangsa," tuturnya.
Dia berharap masyarakat, khususnya umat Islam, dapat mengambil andil dalam gerakan-gerakan tersebut. Mengingat hal itu juga bagian dari komitmen akan kebaikan dan kebenaran.
"Istilahnya, fastabiqul khairat. Contohnya, menolong sesama, menjadi contoh positif bagi orang lain, bersikap jujur, dan mendukung pemerintah yang jujur, adil, dan bijaksana. Jika mendengar atau membaca berita hoaks, maka langkah pertama yang harus dilakukan, adalah jangan langsung percaya dan tidak boleh dibiarkan. Kita harus hijrah, berkomitmen, dan mendorong keaktifan pada diri sendiri untuk menolak kebohongan dan berpihak pada kebenaran," pungkas TGB. (mae/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini