Menanggapi mewabahnya demam berdarah ini, Wali Kota Depok Muhammad Idris mengatakan pihaknya terus menggencarkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
"Sebanyak 504 (pasien) sekarang sudah turun kan, karena PSN efektif. Sekarang tinggal 200 (orang), yang dirawat cuma tinggal 21 orang masih ditangani," kata Idris kepada wartawan di kantor Balai Kota Depok, Jalan Margonda Raya, Depok, Rabu (6/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari 504 kasus itu, dua di antaranya dinyatakan meninggal dunia. Idris mengaku peristiwa itu menjadi pembelajaran agar warga meningkatkan kewaspadaan.
"Kasus ini menjadi pelajaran bagi kami, karena musim. Masyarakat juga lupa, makanya kita buat gerakan PSN serentak seluruh kecamatan," katanya.
Untuk mencegah mewabahnya DBD, Idris menggencarkan program PSN. Sedangkan upaya pengasapan (fogging) dinilai kurang efektif dalam memberantas nyamuk demam berdarah.
"Pemahaman masyarakat dengan fogging ini efektif, padahal ini cuma buat nyamuk mabuk, makanya kita gerakkan PSN di seluruh kecamatan harus serentak harus diefektifkan kembali," tandasnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini