Pria Berlumpur Disebut Sandiwara, Sandi: Saya Tak Berani Merekayasa

Pria Berlumpur Disebut Sandiwara, Sandi: Saya Tak Berani Merekayasa

Audrey Santoso - detikNews
Kamis, 31 Jan 2019 21:41 WIB
Foto: Lisye Sri Rahayu/detikcom
Jakarta - Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno menepis tudingan yang menyebut dialognya dengan warga adalah sandiwara. Sandiaga meminta elite politik tak berprasangka buruk terhadap warga yang sedang mengutarakan keluhannya.

"Buat elite-elite politik, kita nggak boleh sama sekali menertawakan atau berprasangka buruk dengan apa yang disampaikan rakyat. Yang disampaikan rakyat itu apa adanya, tidak ada rekayasa," kata Sandi di Media Center Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Jalan Sriwijaya I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (31/1/2019).

Sandiaga menuturkan dirinya tak berani merekayasa keluhan warga. Menurutnya, rakyat sudah pintar menilai mana yang asli dan mana yang rekayasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Saya tidak akan berani untuk merekayasa. Kalian ini sudah pintar banget, sudah ada sosial media, ada polisi yang mengawal, ada wartawan, mana berani hal-hal seperti itu direkayasa. Nggak akan bisa," ujar dia.

Sandiaga dituding bersandiwara saat berdialog dengan korban banjir di Makassar, Sulawesi Selatan. Eks Wagub DKI Jakarta itu lalu menceritakan soal dialog tersebut.

"Nah ini zaman yang penuh keterbukaan, nggak bisa direkayasa. Waktu ada pertanyaan itu belakangnya Pak Ilyas Daeng Ila (54) itu bersih, Pak Daeng menyatakan apa-adanya. Dia lagi nyapu, di mana dia harus tengkurap, ya jelas yang kotor yang atas," terang Sandi.



Adalah Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin yang menuduh Sandiaga bersandiwara. Menurut Sandi, tudingan yang dilemparkan pada dirinya membuktikan bahwa ada jarak antara pemerintah dengan rakyat.

"Saya khawatirnya terus melabelisasi itu bohong, padahal itu suara rakyat. Itulah kenapa yang membuat pemerintah sekarang berjarak. Ini yang membuat angin perubahan itu semakin terasa. Bahwa rakyat merasa terkunjungi, merasa di-wongke (di-orangkan)," tutur dia.

Kunjungan cawapres Sandiaga Uno ke korban banjir di Makassar jadi ramai dibahas di media sosial karena dianggap sebagai sandiwara. Tudingan sandiwara ini berawal dari foto Sandiaga bersama seorang pria yang menjadi korban banjir.



Dalam sebuah foto, bagian depan tubuh pria itu tampak dipenuhi lumpur kecoklatan. Namun, di foto lainnya, bagian belakang tubuh pria itu bersih. Hingga kemudian muncul tagar #KembaliSandiwaraUno.

Ilyas sendiri sudah angkat bicara. Dia bercerita soal pertemuannya dengan Sandiaga Uno kala itu. Saat itu, Ilyas mengaku sedang berada di dalam rumahnya untuk membersihkan lumpur yang masuk. Lokasi yang dibersihkannya adalah lumpur yang mengendap di bawah kasur dan kursinya. Untuk membersihkan itu, kata Ilyas, dia harus dalam posisi tengkurap sehingga badan bagian depan terkena lumpur.

Setelah mendengar kedatangan Sandi, dia berjalan menuju jalan besar dan berdiri untuk melihat Sandiaga Uno lebih dekat. Tidak disangka, lanjut Ilyas, dia dipanggil ke depan untuk berbicara sama Sandiaga. (aud/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads