"Saya pikir dengan Ahok kampanye lagi, memberi sinyal masuk ke PDIP tentu ini lebih kental nuansa plus, karena pangsa PDIP ialah nasionalis sekuler sehingga bisa ada mobilisasi pemilih karakter ini ke tubuh PDIP," kata pakar politik Median, Rico Marbun, kepada wartawan, Kamis (31/1/2019).
Baca juga: Ahok 'Kampanye' Lagi |
Dengan 'gabungnya' Ahok, mesin PDIP bertambah kuat. Sudah ada Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi yang punya magnit kuat, masuknya Ahok juga akan memperkuat PDIP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu untuk pemilih nasionalis Islam, menurut Rico, memang dari awal tidak masuk ke PDIP. "Jadi sebenarnya bila Ahok pun tak ada di PDIP juga tidak akan memperbaiki persepsi kalangan ini terhadap PDIP," katanya.
"Masuknya Ahok ini bisa dikatakan menjadi faktor penambah suara PDIP di nasional dan terutama Jakarta. Jangan lupa, biar kalah suara Ahok di pilgub DKI lalu 42 persen, sangat besar," pungkasnya.
Baca juga: Ma'ruf Amin Belum Berencana Bertemu Ahok |
Ahok berkeliling bersama caleg PDIP Ima Mahdiah yang juga mantan stafnya, berkeliling dalam rangka kampanye, Rabu (30/1/2019). Eks Gubernur DKI itu memakai baju merah bertulisan 'Ima Mahdiah Caleg DPRD DKI Jakarta Dapil 10 Jakarta Barat Grogol Petamburan, Tamansari, Kebon Jeruk, Palmerah, Kembangan. PDI Perjuangan'.
Simak Juga 'Cerita Ahok Tak Biasa Pakai Baju Lengan Panjang dan Bawa Dompet':
(van/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini