"Kita selalu mengedepankan berpolitik yang santun dan ramah, menyampaikan gagasan politik yang baik. Bahkan, Pak Prabowo dan Pak Sandi sowan ke Tebuireng juga dilayani dengan baik oleh Gus Solah. Pak Sandi melangkahi makam ulama kami, ya kami tidak reaktif dan memakluminya sebagai kekhilafan. Nah, ini kok tiba-tiba memfitnah Gus Ipang Wahid?" kata Presidium Baguss Bersatu Aizzudin Abdurrahman dalam keterangannya, Senin (28/1/2019).
Gus Aiz, sapaan akrab Aizuddin, menegaskan, Ipang Wahid selama ini tidak pernah menerapkan pola kampanye dengan persebaran tabloid ke masjid-masjid.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gus Ipang Wahid saya rasa tidak segegabah itu, dalam dunia periklanan dan konsultan politik saya kira dia termasuk pioneer, karya-karyanya banyak berkesan hingga saat ini, mainnya dia di konten kreatif digital yang membawa kegembiraan dalam politik. Bukan di tabloid," ujar Gus Aiz.
Dia mengingatkan agar BPN Prabowo-Sandi berhati-hati dalam melontarkan tudingan. Karena tidak menutup kemungkinan Tabloid Indonesia Barokah justru dibuat oleh pihak tertentu agar dikesankan sebagai yang didzalimi untuk mendapat simpati publik.
"Kasus hoax Ibu Ratna Sarumpaet harusnya menjadi pelajaran politik kita bersama," ujar Pengasuh Ponpes Al-Masruriyyah Tebuireng Jombang tersebut yang juga masih cucu dari pendiri NU, KH Hasyim Asy'ari.
Diberitakan sebelumnya, Andre memang meminta Ipang tak lari begitu saja. Politikus Gerindra itu menilai konten-konten yang dibuat Ipang di situs Indonesia Barokah merupakan bukti keterlibatan.
"Jika memang sebuah gerakan, maka tidak bisa Ipang Wahid lari begitu saja. Tapi Ipang menjadi sangat tidak bertanggung jawab dengan hanya mengakui membuat tiga iklan 'Indonesia Barokah', 'Islam itu Indah', 'Deddy Mizwar', dan 'Parodi Bohemian'. Karya-karyanya dipajang di website Indonesia Barokah dan Instagram Indonesia Barokah, bukti petunjuk website itu ada kaitannya dengan Ipang, tapi Ipang tidak berani bertanggung jawab," kata Andre dalam keterangan tertulis, Senin (28/1).
Baguss Bersatu sendiri adalah relawan yang digerakkan para gus dan santri yang tidak hanya dari jaringan Pesantren Tebuireng Jombang. Baguss Bersatu digerakkan oleh jaringan yang selama ini bergabung di Barisan Gus Sholah (Baguss) dan dikenal sebagai kelompok relawan yang merepresentasikan sikap dan pemikiran KH Sholahuddin Wahid (Gus Sholah) terhadap fenomena dan situasi masyarakat, termasuk soal politik.
Ipang Wahid, putera Gus Sholah sekaligus cicit pendiri NU KH Hasyim Asyari, adalah salah seorang koordinator Baguss Bersatu.
Ikuti perkembangan terbaru Pemilu 2019 hanya di detikPemilu. Klik di sini. (ega/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini