Moeldoko soal Tangis Kapten Leo: Tak Boleh Diabaikan

Moeldoko soal Tangis Kapten Leo: Tak Boleh Diabaikan

Ray Jordan - detikNews
Senin, 28 Jan 2019 12:38 WIB
Moeldoko (Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta - Danramil 10 Balimbingan, Kodim 02/07 Simalungun, Kapten Leo Sianturi, marah sampai menangis karena merasa tak dilayani dengan baik oleh pihak RS TNI Pematangsiantar. Kepala Staf Kepresidenan Meoldoko menegaskan prinsipnya negara tidak akan abai terhadap penderita sakit.

"Prinsipnya negara tidak abai penanganan terhadap para penderita sakit," kata Moeldoko ketika ditemui wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (28/1/2019).


Moeldoko mengatakan kasus seperti yang dialami Kapten Leo tersebut memang harus cepat ditanggapi oleh pihak rumah sakit dan tidak boleh diabaikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebuah kasus yang memang harus direspons oleh semua pejabat rumah sakit," katanya.

Bahkan, kata Moeldoko, dia juga sering mengkritik kebijakan BPJS Kesehatan. Dia menegaskan jangan sampai prajurit TNI merasa tidak bisa berobat ke rumah sakit yang tidak bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.

"Saya mantan prajurit TNI sering memberikan koreksi kepada BPJS, jangan sampai tentara yang merasa punya rumah sakit dengan bergabung BPJS jadi merasa tidak punya rumah sakit. Ini waktu saya jadi Panglima TNI sudah saya sampaikan kepada Dirut BPJS," katanya.

Dalam video berdurasi satu menit yang beredar di media sosial, Kapten Leo marah-marah karena merasa tidak dilayani dengan baik selama dirawat di RS TNI Pematangsiantar.

Bahkan Kapten Leo 'membawa-bawa' nama Presiden Jokowi. Sambil duduk di kursi roda dan diinfus, dia meminta pertolongan Jokowi.

"Itu hanya kasus kecil yang memang harus direspons, tidak boleh diabaikan," kata Moeldoko.

Terkait hal ini, pengakuan Kapten Leo lantas dibantah oleh Komandan Detasemen Wilayah (Dankesyah) Pematangsiantar Letkol Ckm Suhartono. Menurut Suhartono, Kapten Leo marah-marah karena ditanya perawat RS TNI Pematangsiantar tentang keluarganya.


Klarifikasi Suhartono sejalan dengan pengakuan perawat yang bertanya soal keluarga ke Kapten Leo. Perawat itu menceritakan Kapten Leo mulai naik darah saat ditanya-tanya soal kenapa tak ada keluarga yang menemaninya.

Melihat Kapten Leo marah-marah, perawat itu mencoba melaporkan ke atasan mereka. Namun Kapten Leo telanjur meninggalkan RS TNI Pematangsiantar

Pihak RS TNI Pematangsiantar bersama jajaran TNI kemudian mencari Kapten Leo. Setelah ditelusuri, didapat informasi bahwa Kapten Leo sedang berada di BPJS Pematangsiantar. (jor/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads