Basse menceritakan dirinya harus lari naik ke atap rumah saat banjir melanda pemukimannya. Ia bersama anaknya Sapri (4) yang sedang menderita sakit harus bertahan selama 2 hari di atap rumahnya.
"Saya selama 2 hari di atap karena saat itu memang banjir datang besar sekali. Karena waktu itu masih kurang perahu karet," kata Basse, ditemui dipengungsian Masjid di Makassar, Jumat (25/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Basse dan anaknya bahkan selama 2 hari tak makan dan hanya minum saat banjir melanda rumahnya. Iapun lega setelah tim gabungan datang memberi bantuan dan mengevakuasi dirinya.
"Alhmdullilah saat itu ada mie, lalu petugas datang dievakuasi karena memangkan banyak mau dievakuasi," jelasnya.
Kini Basse bersama anaknya Sapri berada di pengungsian di Masjid Perumnas Blok 8, Antang Makassar. Ia pun akan kembali ke rumahnya jika air sudah surut.
Sebelumnya, banjir melanda Sulsel sejak Selasa, banjir sendiri melanda di sejumlah daerah di Sulsel seperti Maros, Gowa, Jeneponto dan Makassar.
Saksikan juga video 'Momen Evakuasi Lansia dan Balita Korban Banjir di Makassar':
(rvk/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini