"Kami minta Said Didu jangan menggonggong kalau lapar (tidak ada jabatan). Sebagai orang yang pernah berada di lingkaran kekuasaan kritikan Said kami nilai sangat tendensius," kata Sekjen GNR, Ucok Choir, melalui keterangan persnya, Rabu (23/1/2018).
PTBA memberhentikan Said karena Said dinilai tak lagi sejalan dengan aspirasi dan kepentingan pemegang saham. Said diberhentikan pada Jumat (28/12) lalu. Kemarin, Rabu (23/1), Said melancarkan kritik soal mobil Esemka. Disebutnya, mobil Esemka cuma bohong-bohongan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak ada yang melarang dia mengkritik, tapi dia bekerja untuk pemerintah. Jika ada yang salah sebaiknya sampaikan cukup di internal, tidak di Sosmed," kata Ucok Choir menanggapi sikap Said.
Ucok menilai sikap Said tidak elok karena dia dulu pernah berada di dalam lingkaran eksekutif. Semestinya, kritik-kritiknya disalurkan dengan baik, bukan diumbar ke publik. Namun nyatanya Said dicopot dari perusahaan pelat merah.
"Ketika Menteri BUMN menyatakan bahwa Said tidak bisa membawa prusahaan menjadi lebih baik itu tandanya dia tidak bisa bekerja. Masa kerjaannya nyinyir? Malu dong. Digaji negara tapi nyinyirin Negara terus apalagi di sosmed, kami lihat dia sangat agresif," kata Ucok.
Ucok menilai Said sudah menjadi duri dalam daging, maka Menteri BUMN memberhentikan dia dari PTAB. "Sebagai tokoh yang kelasnya sudah nasional marilah memberi contoh yang baik untuk rakyat, jangan semaunya. Jika kata Rocky Gerung pakailah akal sehat, jangan dungu berkepanjangan," tandasnya.
(dnu/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini