"Saya kira hal yang wajar karena Partai Berkarya partai baru yang fokus di Pemilihan Legislatif (Pileg). Kami kan hanya pendukung bukan pengusung, SDM kami pun terbatas. Beban berat kami bagaimana lolos PT 4%. Di mata kami Capres Prabowo sudah menanglah, ada sekjen kami sudah fulltime di BPN (Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga) kok, tinggal kami fokus Caleg saja," ujar Ketua DPP Partai Berkarya, Badaruddin Andi Picunang ketika dimintai konfirmasi, Rabu (23/1/2019).
Dalam survei yang dipaparkan Indikator, konstituen Berkarya yang mendukung Prabowo sebesar 44,8 persen dan 13,1 persen tidak tahu/tidak menjawab. Terkait fenomena split ticket voting ini, Berkarya mengatakan adalah wajar ketika ada konstituen menyesuaikan dukungannya terhadap capres sesuai suhu politik di tiap daerah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di daerah basis capres pun para caleg kami juga menyesuaikan dukungannya. Saya kira tidak hanya Partai Berkarya, partai lain juga begitu jadi bunglon/menyesuaikan suhu politik di dapil/daerahnya. Ketua Umum HMP pun mengimbau agar fokus Pileg biar konsentrasi tidak terbelah, bagi yang diberi amanah jadi timses capres ya silahkan dimaksimalkan di daerah masing-masing," ujar Andi.
"Itu pun kalau dibutuhkan. Karena kebanyakan timses juga berbentuk relawan dari komunitas-komunitas. Partai kurang dimaksimalkan, karena partai lagi konsen ke pileg," ucapnya.
Survei Indikator digelar pada 16-26 Desember 2018 terhadap 1.220 responden, populasinya seluruh warga yang memiliki hak pilih. Metode yang dipakai yakni multistage random sampling. Margin of error survei +/- 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Berikut hasil survei soal tren konstituen partai koalisi Prabowo yang mendukung Jokowi:
Partai Gerindra: 14,1 persen
PKS: 21,1 persen
PAN: 26,0 persen
Partai Demokrat: 40,5 persen
Partai Berkarya: 42,1 persen
Ikuti perkembangan Pemilu 2019 hanya di detik.com/pemilu (dkp/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini