Ini Faktor 'Split Ticket Voting' Jokowi Vs Prabowo

Ini Faktor 'Split Ticket Voting' Jokowi Vs Prabowo

Nur Azizah Rizki Astuti - detikNews
Rabu, 23 Jan 2019 17:50 WIB
Rilis survei Indikator. (Nur Azizah/detikcom)
Jakarta - Lembaga survei Indikator merilis hasil survei terkait pemilih dari parpol yang memberikan suara kepada pasangan calon lain yang tidak diusung partainya (split ticket voting). Salah satu penyebab pemilih partai ada yang tak memilih capres-cawapres usungan parpol itu adalah adanya isu personal.

Isu personal yang menerpa capres Joko Widodo (Jokowi), yaitu terlahir dari orang tua non-Islam, isu Jokowi beretnis China/Tionghoa, isu Jokowi lebih memihak kelompok China/Tionghoa, hingga isu keterkaitan Jokowi dengan PKI. Sedangkan isu personal yang menerpa capres Prabowo Subianto adalah soal keterlibatan dalam kasus penculikan aktivis 1998.

"Isu personal Jokowi yang dikaitkan dengan isu keturunan PKI dan sebagainya. Sementara isu Prabowo mengenai keterlibatan dalam kasus '98. Untuk basis koalisi Prabowo-Sandi lebih besar terbelah pada kelompok yang tidak tahu isu personal Jokowi," kata peneliti senior Indikator Rizka Halida di kantornya, Jalan Cikini V, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (23/1/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Rizka menjelaskan basis koalisi Prabowo-Sandi yang terpapar isu-isu personal Jokowi lebih solid, sedangkan pada isu personal Prabowo, kedua basis koalisi lebih solid pada kelompok yang lebih banyak terpapar isu.

Terkait dengan split ticket voting menurut isu aksi dan reuni 212, suara kubu Prabowo-Sandi lebih banyak terbelah pada kelompok yang tidak tahu ada aksi dan reuni 212.

"Isu 212 ini ada pola yang cukup menarik, terutama dalam hal dukungan terhadap aksi maupun reuni. Kondisinya masih berimbang pada kelompok yang tahu (aksi dan reuni) 212. Koalisi Prabowo-Sandi, mereka split lebih banyak ketika tidak tahu isu 212," jelas Rizka.

Dukungan terhadap aksi dan reuni 212 berpotensi membelah suara kubu Jokowi-Ma'ruf pada kelompok yg mendukung, sedangkan suara kubu Prabowo-Sandi terbelah pada kelompok yang tidak mendukung aksi dan reuni 212.

"Dukungan terhadap aksi dan reuni 212, pembelahan berdasarkan isu ini sangat nyata terlihat. Koalisi Jokowi-Ma'ruf Amin, ketika warga mendukung aksi 212, maka potensi split-nya langsung tinggi, 41,4 persen. Untuk koalisi Prabowo-Sandi, ketika mereka mendukung 212, split-nya rendah, hanya 14,4 persen. Untuk yang mendukung dan tidak jawab, koalisi Jokowi-Ma'ruf split-nya lebih rendah 18,9 persen. Untuk koalisi Prabowo-Sandi, untuk yang tidak mendukung itu split-nya lebih tinggi 43,7 persen," paparnya.



Untuk kategori wilayah, suara untuk Prabowo-Sandi lebih banyak terbelah di Jawa Tengah dan DIY serta Jawa Timur. Sedangkan kubu Jokowi-Ma'ruf lebih banyak terbelah di Jawa bagian barat serta wilayah Sumatera.

"Koalisi Prabowo-Sandi lebih banyak terbelah di wilayah tengah pulau Jawa hingga ke timur Indonesia. Jokowi-Ma'ruf terbelah di wilayah barat pulau Jawa, Jawa Barat, Banten, dan Sumatera," ucapnya.

Berdasarkan hasil survei tersebut, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Johnny G Plate, menyatakan akan memberi perhatian lebih kepada wilayah Jawa Barat dan Sumatera, di mana suara pasangan 01 itu banyak yang terbelah.

"Tentu untuk Pak Jokowi-Ma'ruf, Tim Kampanye Nasional KIK (Koalisi Indonesia Kerja), ini menjadi acuan yang baik untuk memperhatikan, khususnya wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Sumatera di mana di internal partai sendiri, partai pengusung sendiri masih terjadi split ticket yang cukup besar," ujar Johnny di lokasi yang sama.

TKN juga akan menyiapkan counter isu dan data yang akan disampaikan kepada masyarakat untuk menjawab berita-berita bohong yang menyerang capres yang diusungnya.

"Kami tentu akan mengatasi ini dengan menyampaikan counter isu dan counter data sehingga masyarakat nanti akan mendapatkan data yang lebih komprehensif yang terkait dengan yang pertama, kinerja pemerintahan Pak Joko Widodo dan Pak JK, hal yang benar capaian-capaian yang selama ini luar biasa sekali untuk kepentingan Indonesia, baik itu di pembangunan infrastruktur fisik, pembangunan infrastruktur sosial dan program-program perlindungan sosial yang secara masif dilakukan di Indonesia," tuturnya.

Berikut ini persentase split ticket voting karena isu-isu personal kedua capres menurut hasil survei Indikator:

Menurut awareness terhadap isu-isu miring terkait Jokowi

Tahu/pernah dengar
Koalisi Jokowi-Ma'ruf: 29,2 persen
Koalisi Prabowo-Sandi: 19,6 persen

Tidak tahu
Koalisi Jokowi-Ma'ruf: 20,9 persen
Koalisi Prabowo-Sandi: 38,2 persen

Menurut awareness terhadap isu-isu miring terkait Prabowo

Tahu/pernah dengar
Koalisi Jokowi-Ma'ruf: 20,0 persen
Koalisi Prabowo-Sandi: 23,9 persen

Tidak tahu
Koalisi Jokowi-Ma'ruf: 26,0 persen
Koalisi Prabowo-Sandi: 30,2 persen


Saksikan juga video 'Jokowi Vs Prabowo di 3 Lembaga Survei Terakhir':

[Gambas:Video 20detik]

(bag/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads