"Mudah-mudahan nggak (operasi lagi), walau masih ada kemungkinan untuk memanipulasi pankreas biar gula darahnya stabil," kata ketua tim dokter ahli asal RSUP Sanglah, dr Gede Eka Rusdi A, MARS, Sp B-KBD di sela Bali Bariatric Surgery Forum di Bali Royal Hospital, Denpasar, Bali, Rabu (23/1/2019).
Rusdi menyebut Titi menjalani operasi bariatrik atau pemotongan lambung sebesar 60 persen. Saat ini kondisi Titi dilaporkan sudah membaik dan bisa beraktifitas.
"Sekarang astungkara, dalam kuasa Tuhan Yang Maha Esa, Titi yang bertahun-tahun telungkup sekarang sudah bisa duduk, syukurlah," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Titi diperbolehkan pulang ke rumah pada Senin (21/1), sekitar pukul 16.00 WIB. Dia sempat menjalani rawat inap selama 5 hari. Rusdi menerangkan rawat inap itu bukan karena ditemukannya gangguan selama operasi.
"Kemarin kan proses operasi 1,5 jam, selama di rumah sakit pasca operasi dia 5 hari di rumah sakit. Bukan karena dia nggak boleh pulang tapi karena pemdanya masih perbaiki rumahnya, rumahnya jadi baru dia mau pulang," terang Rusdi.
Perempuan penderita obesitas yang mendapatkan bantuan perawatan kesehatan dari Pemprov Kalteng itu, pulang menggunakan mobil pikap yang semula mengantarnya ke rumah sakit setempat. Sebab, tidak ada ambulans yang muat.
Dalam pengantaran terhadap perempuan itu ke kediamannya, pihak rumah sakit sama sekali tidak ada kendala. Namun, untuk mengangkut yang bersangkutan tentunya memerlukan jumlah tenaga banyak.
Saksikan juga video 'Pascaoperasi, Kondisi Titi Wati 220 Kg Stabil':
(asp/asp)