"Berat badan idealnya Titi seharusnya 60-70 kg. Sekarang Titi dirawat oleh nutrisionis, ahli gizi, kebetulan orang Bali juga cuma tinggal di sana, dan dipantau rehab medik yang membantu rehabilitasinya," kata tim dokter ahli asal RSUP Sanglah, dr Gede Eka Rusdi A, MARS, Sp B-KBD di sela Bali Bariatric Surgery Forum di Bali Royal Hospital, Denpasar, Bali, Rabu (23/1/2019).
Baca juga: Syukurlah, Titi Wati 220 Kg Sudah Bisa Duduk |
Rusdi menerangkan pasca menjalani operasi kondisi Titi sudah menunjukkan peningkatan membaik. Di antaranya Titi sudah bisa duduk dan hasil laboratoriumnya juga sudah baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang ngatur pola makan saja, tinggal perawatan saja," sambungnya.
Rusdi menargetkan berat badan Titi bakal berkurang selama 10-15 kg dalam satu bulan pasca-operasi. Selama beberapa bulan ini, berat badan Titi bakal terus dipantau dan dikontrol.
"Kita ngitung (penurunan berat badan) per tahun sebenernya, kalau per bulan fluktuatif. Nanti di 8-12 bulan baru kita hitung lagi massa indeks tubuhnya," jawab Rusdi.
Titi diperbolehkan pulang ke rumah pada Senin (21/1), sekitar pukul 16.00 WIB. Perempuan penderita obesitas yang mendapatkan bantuan perawatan kesehatan dari Pemprov Kalteng itu, pulang menggunakan mobil pikap yang semula mengantarnya ke rumah sakit setempat. Sebab, tidak ada ambulans yang muat.
Dalam pengantaran terhadap perempuan itu ke kediamannya, pihak rumah sakit sama sekali tidak ada kendala. Namun, untuk mengangkut yang bersangkutan tentunya memerlukan jumlah tenaga banyak.
Simak Juga 'Pascaoperasi, Kondisi Titi Wati 220 Kg Stabil':
(ams/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini