Erick Thohir: Jokowi Tidak Pernah Serang Personal di Debat

Erick Thohir: Jokowi Tidak Pernah Serang Personal di Debat

Ray Jordan - detikNews
Selasa, 22 Jan 2019 19:50 WIB
Foto: Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir. (Muhammad Ridho-detikcom)
Jakarta - Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Erick Thohir menegaskan, calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) tidak pernah menyerang personal dalam debat Pilpres 2019. Jokowi hanya ingin mengklarifikasi soal isu atau berita yang berkembang di masyarakat, terutama soal hoax.

"Nggak pernah (serang personal-red). Kan Pak Jokowi tanyakan isu misalnya, mengenai isu berita hoax kan harus diklarifikasi. Itu kan hal wajar. Nggak ada maksud apa-apa. Dan sudah terbukti ada pihak-pihak yang sudah dalam kategori tersangka kan," kata Erick saat ditemui wartawan di Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/1/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Erick juga mengatakan, saat debat pertama Pilpres 2019 kemarin, Jokowi juga menanyakan soal komposisi perempuan di dalam struktur kepartaian Gerindra yang diketuai capres nomor urut 02 Prabowo Subianto. Pertanyaan itu, kata Erick merupakan hal wajar.

"Kalau ditanya keberpihakan pada perempuan ya wajar, kan sebelumnya Pak Prabowo menanyakan. Dan Pak Jokowi menanyakan lebih ke partai Gerindra. bukan pribadi," katanya.



Erick juga membantah jika dalam debat pertama Pilpres 2019 yang digelar Kamis (17/1) lalu Jokowi dan MA'ruf Amin disebut menghapal naskah. Erick menegaskan, kedua paslon itu hanya tampil secara proporsional.

"Nggak (ngapalin-red). Kalau Pak Ma'ruf dipaksa bicara soal hukum, kan beliau tak pernah menjabat sebagai wapres. Kalau Pak JK ya mungkin bisa, 'oh masalah hukum ini yang kami lakukan'. Kalau Pak Kiai ditanya hukum ya selama beliau jabat MUI, namun kan nggak ada hubungan dengan debat. Jadi harus proporsional," jelas Erick.



(rjo/rvk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads