"Dalam rakor tadi yang telah saya pimpin bagaimana kemudian semua kementerian lembaga bisa membangun kesiapsiagaan dan memberikan mitigasi, sosialisasi kepada masyarakat di seluruh Indonesia. Kemudian membangun sistem peringatan dini. Terkait peringatan dini bahwa antara BMKG, Badan Geologi kemudian Badan Informasi Geospasial, itu harus bisa melakukan sinergi terkait dengan apa saja data-data yang mereka miliki untuk bisa memberikan mitigasi kepada masyarakat," ujar Puan seusai rapat di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (22/1/2019).
Puan mengatakan, sejauh ini belum ada konektivitas antara BMKG, Badan Geologi, dan Badan Informasi Geospasial terkait peringatan dini bencana kepada masyarakat. Oleh sebab itu, Puan menekankan pentingnya mitigasi bencana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sinergitas antara TNI, Polri, Basarnas mengenai SOP tanggap darurat juga penting. Begitu juga terkait sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai kebencanaan.
"Sosialisasi dan edukasi masyarakat akan kita tingkatkan di Kementerian Sosial, di Kemendikbud, kemudian di Basarnas dan kementerian/lembaga yang lain sudah ada program edukasi dan sosialisasi salah satunya adalah goes to school ke anak-anak sekolah yang mereka diberikan pendidikan. Saat atau akan terjadi bencana harus ngapain walaupun sampai saat ini memang hal tersebut harus lebih ditingkatkan," jelas Puan.
Rakor dihadiri Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan A Djalil; Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita; Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI M Syaugi; Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo; dan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati. (dkp/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini