"Jadi ini pertemuan kami dengan Pak Mensos untuk menindaklanjuti, pertama, yaitu permintaan Presiden untuk ada pendidikan kebencanaan yang tersistem dengan baik di seluruh sekolah. Kemudian yang kedua rapat kabinet terbatas kemarin juga ditekankan kembali oleh presiden agar secepatnya direalisasi bahkan beliau memberi... akhir bulan ini harus sudah mulai ada langkah-langkah konkret terhadap masalah gerakan mitigasi bencana nasional," kata Muhadjir di Gedung A Kemdikbud, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (17/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pak Mensos dengan saya membicarakan kolaborasi antara program yang ada di Kemensos yang memang selama ini sebagai kementerian utama yang masalah bencana ini adalah di Kemensos. Kita akan kerja sama tadi itu mengimplementasikan pendidikan kebencanaan di sekolah karena beliau memiliki tenaga instruktur dan tutor yang sangat banyak, yaitu dari Tagana. Sementara Kemendikbud memiliki subjek yang bisa digarap, yaitu para siswa," imbuh Muhadjir.
Agus Gumiwang memastikan Tagana siap menjadi tutor dalam pendidikan mitigasi bencana. Dia berharap program ini bisa dilaksanakan dalam waktu dekat.
"Sekitar ada 40 ribu Tagana. Tapi karena lokasi pembentukan Tagana per tahun itu ada batasannya tapi animo dari masyarakat menjadi Tagana itu besar sekali maka kami bentuk apa yang disebut relawan Tagana dan apa yang disebut dengan sahabat Tagana. Nah, itu relawan Tagana dan sahabat tagana itu berbeda dengan Tagana inti karena Tagana inti diberikan suatu pelatihan yang sangat disiplin, ada silabusnya. Tapi relawan Tagana dan sahabat Tagana itu pendidikan dan latihannya itu relatif lebih elementer. Jumlah dari relawan Tagana dan sahabat Tagana sekarang sudah sekitar 65 ribu. Jadi total keluarga Tagana itu bisa sekitar 100 ribu seluruh Indonesia," papar Agus. (bag/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini