Burhan, pria asal Gelumbang, Muraenim ini mengaku datang untuk memastikan apakah korban adalah keponakannya. Dia mengatakan, keponakannya Ina Antimurti (20) hilang sejak Sabtu (19/1). Untuk memastikan korban tewas itu keponakannya, pihak keluarga pun melakukan tes DNA.
"Hari ini kami datang untuk memastikan mayat yang ditemukan terbakar di Ogan Ilir. Keluarga kami juga ada yang hilang," ujar Burhan saat ditemui di Bhayangkara Palembang, Selasa (22/1/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepada pihak rumah sakit dan penyidik, Burhan mengaku jika keponakannya itu hilang tanpa kabar. Bahkan Burhan juga menyebut perhiasan yang dipakai mirip dengan milik keponakannya.
"Keluarga lain sudah cek perhiasan yang dipakai. Katanya ada kemiripan dan hari ini kami diminta cek darah dan tes DNA," kata Burhan lagi.
Keponakannya itu, kata Burhan, baru saja bercerai dengan suaminya dan punya satu orang anak. Ina menikah muda dan sang anak saat ini berusia sekitar 2 tahun.
"Usia masih muda, sekitar 20 tahun. Ada anak satu dan status udah cerai dengan suaminya. Belum lama cerai," imbuhnya.
Sebelumnya, mayat perempuan tanpa identitas ditemukan, Minggu (20/1) di Desa Sungai Rambutan, Ogan Ilir. Saat ditemukan, kondisinya tidak lagi utuh.
Polisi menyebut mayat berusia antara 17-20 tahun dan belum lama dibakar. Ada jeratan kawat di leher dan tangan. Sementara barang bukti berupa anting dan jam tangan turut ditemukan polisi dari tubuh mayat tersebut.
"Kondisi sudah tidak utuh, tak ada lagi identitas yang kami temukan di lokasi. Dugaan kami ini korban pembunuhan, usia masih remaja antara 17-20 tahun," kata Kepala SPKT polres Ogan Ilir, Ipda Agus.
(ras/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini