Meski demikian Ketua IDA Tengku Marsyuddin Ishak mengatakan pihaknya akan tetap berusaha agar tes baca Alquran untuk calon presiden itu terlaksana. "Pada prinsipnya kami H-1 masih siap adakan tes baca Alquran," kata Marsyuddin kepada tim Blak blakan detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu apa alasan IDA menggelar tes baca Alquran untuk Capres 2019?
Marsyuddin mengatakan bahwa gagasan bermula dari kegelisan dai-dai muda di Aceh atas munculnya politik identitas yang mewarnai Pilpres 2019. Pada akhir Desember lalu, misalnya, ada insiden gambar KH Ma'ruf Amin diedit sehingga kemudian berubah menjadi mengenakan topi santa claus yang identik dengan perayaan natal. Beberapa hari kemudian ramai beredar video Prabowo Subianto berjoget di perayaan Natal.
"Telah berkembang di Indonesia malah Aceh juga merasakan dampak dari politik identitas yang terjadi. Pendukung 01 (Capres 01 Jokowi) mengatakan 02 Islamnya pura pura, pendukung 02 menatakan 01 Islamnya untuk dipermainkan. lebih kurang begitulah," kata Marsyuddin.
Dia menyebut setelah muncul wacana tes baca Alquran untuk calon presiden, isu politik identitas di Aceh mulai menurun. Kepada Tim Blak blakan, Marsyuddin mengaku tak ditunggangi oleh kepentingan politik apa pun.
Ikatan Dai Aceh, dia melanjutkan, tidak terlibat politik praktis. Selengkapnya Tonton Blak blakan Ketua Ikatan Dai Aceh Tengku Marsyuddin Ishak, Tes Baca Alquran Perlukah? di detikcom, Senin 21 Januari 2019 pukul 13.00 WIB.
(erd/jat)