Peneliti LIPI: Debat Perdana Jokowi Vs Prabowo Biasa Saja

Peneliti LIPI: Debat Perdana Jokowi Vs Prabowo Biasa Saja

Elvan Dany Sutrisno - detikNews
Jumat, 18 Jan 2019 15:47 WIB
Foto: ABC Australia
Jakarta - Kepala Pusat Penelitian Politik LIPI Syamsuddin Haris menilai debat perdana Pilpres 2019 biasa saja. Apa argumennya?

"Biasa-biasa saja normatif, belum menunjukkan dambaan publik, bagaimana seorang calon presiden membuat pemilihnya terpanggil," kata Syamsuddin kepada wartawan, Jumat (18/1/2019).

Saat ini, menurut Syamsuddin, sebagian pemilih sudah menentukan pilihan. Menyisakan swing voters yang menunggu performa terbaik Jokowi-Ma'ruf Amin vs Prabowo-Sandiaga Uno di masa-masa menentukan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini kan tinggal swing voters yang masih mengambang. Apakah debat pertama ini cukup? Saya bilang yang ditampilkan masih normatif," katanya.

Syamsuddin sebenarnya menantikan Prabowo-Sandiaga sebagai penantang membuka data-data kekurangan calon incumbent. Kemudian dilengkapi solusinya.

"Tapi itu tidak kelihatan dan tidak didukung data," kata Syamsuddin.

Demikian pula Jokowi-Ma'ruf Amin, yang dipandang Syamsuddin normatif. "Sebaliknya, Jokowi malah tidak mengemukakan apa yang sudah dilakukannya. Malah jawabannya lagi bolak-balik akan, sudah 4 tahun kok masih akan," kritiknya.

Syamsuddin juga melontarkan masukan untuk Komisi Pemilihan Umum (KPU). Agar debat lebih menarik, menurutnya, KPU tak perlu memberikan daftar pertanyaan kepada capres-cawapres.

"Memang itu daftar pertanyaan dikasih semua walaupun diundi. Saya usulkan jangan dikasih pertanyaan, kasih tahu teman dan kata kunci saja. Supaya tidak menyiapkan sontekan, jadi kaku. Walaupun nanti ngomongnya gagap kan lebih orisinal daripada menyontek," usulnya.



Saksikan juga video 'Catatan Timses Jokowi-Maruf dan Prabowo-Sandi soal Debat Perdana':

[Gambas:Video 20detik]

(van/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads