KPU Akan Bentuk TPS di Lapas-Rutan yang Jumlah Pemilihnya Cukup

KPU Akan Bentuk TPS di Lapas-Rutan yang Jumlah Pemilihnya Cukup

Arief Ikhsanudin - detikNews
Kamis, 17 Jan 2019 12:23 WIB
Arief Budiman (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan membuat tempat pemungutan suara (TPS) khusus untuk lapas dan rutan. Namun tidak semua lapas dan rutan bisa mempunyai TPS.

"Kalau lapas, rutan yang cukup jumlah pemilihnya akan ada TPS. Namun ada juga lapas di daerah mungkin pemilih yang penuhi syarat cuma 10 atau 20 itu akan dimasukkan ke TPS terdekat," ucap Ketua KPU RI Arief Budiman kepada wartawan di Lapas Narkotika Cipinang, Jakarta Timur, Kamis (17/1/2019).


Warga binaan pemasyarakatan (WBP) bisa memilih calon anggota legislatif jika lapas yang ditempati sama dengan alamat tinggalnya. Jika tidak, mereka hanya memilih calon presiden dan wakil presiden.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau warga sini, misal DKI, maka dia dapat surat suara (caleg) Dapil DKI. (Kalau bukan), cuma surat suara presiden dan wakil presiden," ucap Arief.

Saat ini, hanya 31 persen dari 245.694 WBP se-Indonesia yang masuk Daftar Pemilih Tetap. Mereka yang tidak masuk terhambat ketiadaan e-KTP.


Untuk itu, Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) akan melakukan rekam dan cetak KTP-el di seluruh Indonesia dari 17 sampai 19 Januari 2019. Semua WBP diharapkan bisa menggunakan hak suara pada Pemilu 2019.

"Itulah tugas kami tiga hari ini (rekam dan cetak KTP-el di lapas dan rutan). Kalau kurang, nanti kita bikin lagi (sesi ke-2). Persiapan sudah lama, berbulan-bulan. Ini agar negara hadir untuk lindungi hak pilih warga negaranya," ucap Menkum HAM Yasonna Laoly.



Saksikan juga video 'TKN: TPS Dijaga Bukan dengan Piknik, Kayak Enggak Ada Kerjaan':

[Gambas:Video 20detik]



KPU Akan Bentuk TPS di Lapas-Rutan yang Jumlah Pemilihnya Cukup
(aik/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads