Nursyariah bercerita soal hal ini di Pengadilan Negeri (PN) Makassar, Jalan RA Kartini, Makassar, Rabu (16/1/2018).
Di hadapan Ketua Majelis Hakim, Denny Lumban Tobing, Nursyariah pada tahun 2003, Hamzah disebut pernah bekerja sebagai pelayan di kedai piza Makassar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu pada tahun 2004, Hamzah membeli sebuah gerobak dan ditempatkan di sekitar Pantai Losari Makassar. Gerobak ini pun menjual makanan dan minuman untuk masyarakat.
"Sejak dulu punya gerobak makanan dan minuman. Mertua saya juga jualan sop di Pantai Losari," ujarnya.
Lama kelamaan, usaha Hamzah Mamba berkembang. Pada tahun 2006, dia mencoba peruntungan dengan pindah ke Jakarta. Di kawasan Cilandak, Hamzah berjualan es teler dan es kopi. Usahanya ini dia franchise-kan sehingga tersebar 400 gerobak di seluruh Indonesia.
"Lalu kami juga membuka rumah nakan di Yogyakarta pada tahun 2001 dan semua usaha kami berjalan lancar. Akhirnya kami punya rumah di wilayah Cinere," kata Nursyariah dengan suara pelan.
Perkenalan Hamzah Mamba dengan dunia travel umrah saat keduanya berangkat ke tanah suci pada tahun 2012. Dari sana, Hamzah ditawari temannya untuk menjadi agen perjalanan umrah. Saat itulah, kata Nursyariah, Hamzah terjun ke bisnis umrah.
"2014 Baru pakai bendera sendiri. Sejak 2012 sudah berangkat dengan menggunakan travel lain," sebutnya.
Pendirian Abu Tours pun atas inisatif dari Hamzah Mamba. Dalam pengurusan pendirian perseroan terbatas (PT), Hamzah menempatkan nama istrinya duduk sebagai Komisaris.
"Tapi saya tidak tahu apa-apa. Nama saya hanya dipasang di sana," kata dia. (fiq/asp)











































