Dirangkum detikcom, Senin (14/1/2019), peristiwa sadis tersebut terjadi pada Kamis (10/1) lalu. Padahal Deasy-lah yang setiap dua hari sekali memberi makan Mery dua ekor ayam.
Mery dipelihara di sebuah kolam di kawasan perusahaan mutiara di Minahasa. Deasy juga tinggal di depan area lokasi kolam pemeliharaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya baru tahu kalau di lokasi ini ada buaya," kata lurah setempat, Deytje M Kusoy, di lokasi, kepada detikcom, Senin (14/1).
Ketika diketahui Mery memakan Desy, warga pun berusaha mengevakuasi tubuh Deasy dari tubuh buaya 6 kuintal tersebut. Evakuasi berjalan menegangkan sejak pukul 09.00 Wita. Tim evakuasi terdiri atas BKSDA, TNI, Polri, dan warga. Mereka awalnya menyemprotkan obat bius ke kepala Mery.
Setelah itu, tim berupaya mengeluarkan Mery dari kolam di perusahaan tersebut. Tim harus bersabar berjam-jam agar kondisi Mery melemah. Setelah kekuatannya berkurang, tim evakuasi mengikat mulut Mery dengan lakban.
Setelah buaya tersebut dikeluarkan, warga pun berteriak, "Buaya kurang ajar!"
Sedangkan polisi mencari siapa pemilik buaya tersebut. Sejumlah saksi diperiksa karena memelihara buaya, yang termasuk kategori hewan dilindungi, merupakan pelanggaran.
"Untuk masalah kepemilikan sedang kita dalami. Jadi sekarang kita sedang dalami siapa yang bertanggung jawab atas buaya tersebut. Ini yang sedang kita dalami," ujar Kanit III Tipikor Satreskrim Polres Tomohon Ipda Ricky Hermawan kepada detikcom. (rvk/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini