Guru Besar UI: Tes Baca Alquran untuk Capres Melawan Pancasila

Guru Besar UI: Tes Baca Alquran untuk Capres Melawan Pancasila

Samsudhuha Wildansyah - detikNews
Jumat, 04 Jan 2019 17:22 WIB
Foto: Arbi Sanit (ketiga dari kanan) saat disuksi di Restauran Gado-Gado Boplo Satrio, Kuningan (Wildan-detikcom).
Jakarta - Guru Besar Fisip Universitas Indonesia (UI) Arbi Sanit menilai wacana tes baca Alquran yang diajukan masyarakat Aceh untuk pasangan capres-cawapres melawan Pancasila. Menurut Arbi, semestinya wacana tersebut tidak perlu diindahkan.

"Persoalan apa yang diusulkan orang Aceh di sana, capres membaca Alquran ini persoalan melawan dasar negara, melawan Pancasila. Seharusnya orang Indonesia tidak ada yang mendengar itu, biarkan saja orang Aceh karena orang Aceh itu biasa begitu dia maunya negara diatur menurut agama," kata Arbi saat diskusi di Restauran Gado-Gado Boplo Satrio, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (4/1/2019).

Menurut Arbi, Pancasila sudah jelas memiliki arti dan tidak membeda-bedakan agama. Usulan tes membaca Alquran itu dianggap bertolak belakang dengan esensi Pancasila.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kenapa saya katakan ini melawan Pancasila? Karena dasar negara Pancasila memahami agama secara esensi bukan ajaran. Ketuhanan Yang Maha Esa itu esensi semua agama. Semua agama punya Tuhan yang dimuliakan tidak harus satu tapi lebih dari satu tapi yang tertinggi diakui yang paling tertinggi semua agama," ungkap Arbi.


"Jadi itu esensinya kepercayaan kepada Tuhan yang paling dipercaya, paling dianggap, dihormati bukan satu Tuhan, dua Tuhan, tiga Tuhan itu bukan esensi, itu adalah ajaran dari agama. Jadi bedakan esensi dengan ajaran agama," sambungnya.

Wacana tes baca Alquran itu datang dari Dewan Ikatan Dai Aceh. Rencananya, tes membaca Alquran dilaksanakan di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, pada 15 Januari 2019.


Arbi memandang jika tes itu dilakukan sama saja Indonesia menjadi negara agama bukan negara yang berdasarkan Pancasila. Ia berpendapat usulan itu tidak baik karena bertentangan dengan esensi Pancasila terkait agama.

"Ini orang sana nggak mau bedakan. Kalau ajaran dipakai berkaitan negara itu namanya negara agama bukan negara Pancasila karena negara Pancasila bukan negara agama. (Jika usulan ini dilakukan seperti) ini membuat negara agama karena agama sudah dijadikan proses pemilihan pemimpin," pungkas Arbi.



Saksikan juga video 'Jokowi Bicara Tantangan Baca Alquran di Pilpres 2019':

[Gambas:Video 20detik]


Guru Besar UI: Tes Baca Alquran untuk Capres Melawan Pancasila



(nvl/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads