ICW Dukung KPK Borgol Tahanan Korupsi: Maling Ayam Saja Diborgol

ICW Dukung KPK Borgol Tahanan Korupsi: Maling Ayam Saja Diborgol

Rivki - detikNews
Kamis, 03 Jan 2019 06:41 WIB
Tahanan KPK diborgol. (Grandyos Zafna/detikcom)
Jakarta - Di awal 2019 ini, KPK akan memborgol para tahanannya yang terjerat kasus korupsi. ICW mengapresiasi langkah KPK ini karena sudah sepantasnya pihak yang terlibat korupsi diperlakukan layaknya pelaku kejahatan pada umumnya.

"Sah-sah saja jika memang KPK akan memborgol. Dalam tindak pidana umum, borgol ini lazim dipraktikkan," ujar Koordinator Divisi Korupsi Politik ICW Donal Fariz saat diwawancarai detikcom, Rabu (2/1/2019).

Donal menambahkan, borgol juga menjadi simbol hilangnya kebebasan bagi para pelaku korupsi. Menurutnya, borgol memberi pesan yang baik kepada masyarakat agar menghindari korupsi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Maling ayam saja diborgol, masak mereka tidak? Artinya borgol ini juga mengingatkan dan simbol hilangnya kebebasan atas kejahatan yang dilakukan," ungkapnya.

Karena korupsi merupakan kejahatan pidana khusus, Donal menganggap butuh perlakuan khusus bagi para pelaku korupsi. Menurut Donal, para pelaku korupsi tidak boleh diperlakukan sama seperti pelaku pidana umum.


"Ya treatment-nya harus ekstra, contoh remisi kan lebih ketat. Itu karena mereka kejahatannya khusus," ujarnya.

Tercatat sejak 2 Januari 2019, para tersangka KPK yang menjalani pemeriksaan di KPK mulai menggunakan borgol, selain tentunya memakai rompi tahanan warna oranye. Tersangka pertama yang memakai borgol adalah Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cianjur Cecep Sobandi. Menyusul kemudian kakak ipar Bupati Cianjur Irvan Rivano Muchtar, Tubagus Cepy Sethiady, yang juga mengenakan borgol.



Tonton juga video 'ICW Dukung Usulan KPK Parpol Dibiayai Negara':

[Gambas:Video 20detik]

(rvk/yld)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads