BPTJ Simulasi Pakai Uang Elektronik untuk Bus Transjabodetabek

BPTJ Simulasi Pakai Uang Elektronik untuk Bus Transjabodetabek

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Senin, 31 Des 2018 16:31 WIB
Kepala BPTJ Bambang Prihartono mensimulasikan kartu pembayaran terintegrasi antara TransJabodetabek dengan kereta listrik (KRL) (Lisye/detikcom)
Jakarta - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) mensimulasikan kartu pembayaran terintegrasi antara TransJabodetabek dengan kereta listrik (KRL). Masih perlu proses dari Bank Indonesia untuk kartu terintegrasi tersebut beroperasi secara penuh.

Simulasi digelar dalam acara 'Pre-Launching Integrasi Kartu Pembayaran Elektronik' di Stasiun Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (31/12/2018). Kegiatan ini dilakukan BPTJ bersama Perum Pengangkut Penumpang Djakarta (PPD).

Saat simulasi, tampak Kepala BPTJ Bambang Prihartono, Direktur Operasional dan Pemasaran PPD Bambang Suryo Susakti, dan VP Komunikasi PT KCI Eva Khairunisa melakukan simulasi dengan turun dari bus TransJabodetabek dan men-tap kartu pada pintu masuk Stasiun Sudirman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita akan memasuki tahun 2019. Dulu di awal pernah saya sampaikan bahwa tiket terintegrasi itu akan terwujudkan pada 2018. Karena itu, hari ini adalah bukti bahwa sistem ticketing sudah terintegrasi," ujar Bambang setelah melakukan simulasi.

"Namun secara full kita menunggu proses di Bank Indonesia. Karena itu, sekarang kita namanya pre-launching untuk membuktikan kepada masyarakat bahwa pemerintah sudah serius mengintegrasikan sistem pembayaran. Kemudian sistem pembayaran ini penting untuk terintegrasi," lanjut Bambang.

Menurut Bambang, simulasi tersebut menjawab isu integrasi pembayaran antarmoda transportasi yang diharapkan masyarakat selama ini. Bambang mengatakan ada beberapa tahap yang dilakukan untuk sistem integrasi tersebut dapat dilakukan.

"Yang pertama adalah Kementerian Perhubungan harus membuat spek teknisnya harus sama. Pak Menteri Perhubungan sudah menulis surat ke Bank Indonesia menyampaikan spek teknis yang akan digunakan. Setelah itu Bank Indonesia perlu mengaudit semua penyelenggara angkutan massal. Nah, setelah diaudit oleh BI, baru BI men-declare (mengumumkan) bahwa sistem pembayaran secara integrasi bisa dilaksanakan secara full. Itu proses yang sangat panjang," jelas Bambang.


Bambang memperkirakan sistem tersebut dapat berlaku secara penuh pada pertengahan 2019.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Operasional PPD Bambang Suryo mengatakan sistem tersebut didesain untuk dapat digunakan seluruh jenis uang elektronik dari berbagai bank.

"Ini didesain semua uang elektronik sudah bisa. Tapi ini adalah tahapan uji coba dan dibuktikan bisa diintegrasikan antarmoda," ucap Bambang Suryo. (nvl/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads