Para pemain timnas AFF 2010 itu datang ke Polda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Sabtu (29/12/2018), selaku anggota Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI). Selain ketiga nama di atas, datang pula Markus Horison dan Hamka Hamzah.
"Teman-teman tadi untuk berbicara dan bertukar info dengan tim Satgas (Antimafia Bola). Intinya, ada tiga hal. Yang pertama tentunya klarifikasi mereka teman-teman yang di AFF 2010 tentang isu yang beredar. Mereka menyampaikan isu yang beredar itu tidak benar semua," kata General Manager APPI Ponaryo di lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ponaryo mengatakan para pemain membantah soal isu match fixing di final AFF 2010 itu. Semua pendapat dari para pemain juga sudah disampaikan kepada tim Satgas Antimafia Bola.
"Semua fakta yang mereka ketahui mereka sampaikan di depan tim Satgas tadi, bahwa tidak benar isu yang beredar di AFF (2010). Itu tidak benar dari sisi pemain. Itu yang mereka sampaikan," terang Ponaryo.
Ponaryo menegaskan APPI sangat mendukung langkah Satgas Antimafia Bola untuk membongkar mafia sepakbola di Tanah Air. APPI juga memberikan sejumlah informasi.
"Pertanyaan berapa banyak sekali karena sifat ngobrol, saling tukar informasi. Nama yang sudah keluar di media juga ada, nama-nama yang belum keluar juga ada. Itu sudah kita sampaikan ke tim Satgas dan kita sampaikan ke mereka, kita harap segera bisa diungkap. Kami sangat mendukung," papar pria yang akrab disapa Popon itu.
Pemain yang berposisi sebagai gelandang itu juga mengajak setiap pemain yang memang mengetahui terkait match fixing melapor ke tim Satgas Antimafia Bola. Ponaryo menuturkan, Tim Satgas Antimafia Bola juga menjamin kerahasiaan dan identitas pemain yang memberikan informasi.
"Kalau mereka (pemain) mau kasih keterangan, bisa langsung hubungi call center Satgas. Jangan khawatir, Satgas menyampaikan kepada kami satu info sangat rahasia itu melindungi pemain dan benar-benar dilindungi. Ditunggu informasinya untuk membongkar mafia bola," tutur Ponaryo.
Indonesia memang gagal membawa pulang trofi AFF 2010 karena kalah agregat dari Malaysia di partai final. Isu pengaturan skor laga final AFF 2010 itu disebut terjadi pada leg pertama. Indonesia kalah telak 1-5 dari Malaysia.
Terkait kasus pengaturan skor, tim Satgas Antimafia Bola menangkap beberapa orang. Namun bukan terkait pengaturan skor di final AFF 2010.
Mereka yang ditangkap adalah anggota Exco PSSI Johar Ling Eng, mantan anggota Komisi Wasit PSSI Priyanto beserta anaknya Anik Yuni Artika Sari, dan anggota Komisi Disiplin PSSI Dwi Irianto alias Mbah Putih. Mereka diduga terlibat pengaturan skor di Liga 3 Jawa Tengah. (ibh/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini