Andre mengatakan Prabowo memang mendatangi keluarganya, yang sebagian beragama Nasrani, dan mengucapkan selamat Natal, bukan ikut beribadah.
"Pada perayaan Natal di keluarga besar Djojohadikusumo, Pak Prabowo tidak datang di ibadah Natalnya, namun datang setelahnya untuk mengucapkan kepada saudara-saudaranya yang memang ada beragama Nasrani," kata Andre melalui keterangannya, Sabtu (29/12/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebagai Ketua Umum, Pak Prabowo hadir untuk mengucapkan selamat Natal kepada kader-kader Gerindra yang beragama Nasrani. Itu pun beliau datang setelah acara ibadah Natal selesai," ungkapnya.
Andre menambahkan, Gerindra memiliki sayap partai bernama Gerakan Muslim Indonesia Raya (Gemira), Gerakan Kristen Indonesia Raya (Gekira), dan Gerakan Masyarakat Sanathana Dharma Nusantara (Gema Sadhana). Hal tersebut sejalan anggaran dasar/anggaran rumah tangga Partai Gerindra yang berlandaskan Pancasila.
"Dan yang menyelenggarakan perayaan Natal secara nasional Gerindra di Atambua adalah saudara-saudara kita dari Gekira. Jadi nilai Pancasila ada di dalam Partai Gerindra," ujarnya.
Selain itu, Andre heran terhadap fitnah atau hoax terhadap Prabowo. Di satu sisi Prabowo difitnah ikut ibadah Natal, tapi di sisi lain pro-khilafah.
"Pak Prabowo difitnah tidak bisa shalat, tidak mengerti agama, terus Islamnya nggak kuat, namun dituduh pro-khilafah. Terus di sisi lain sudah dituduh pro-khilafah, lalu difitnah ikut ibadah Natal, terus ada fitnah pro-Yahudi. Ini aneh yang memfitnah Pak Prabowo, nggak konsisten, cerdas sedikitlah," ucap Andre.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini