Pendiri PAN Jawab Fadli soal Parasit Demokrasi: Tanpa Prestasi Kecuali Nyinyir

Pendiri PAN Jawab Fadli soal Parasit Demokrasi: Tanpa Prestasi Kecuali Nyinyir

Elza Astari Retaduari - detikNews
Jumat, 28 Des 2018 18:00 WIB
Abdillah Toha (Dok. Pribadi)
Jakarta - Fadli Zon menuding pendiri PAN yang meminta Amien Rais mundur sebagai 'parasit demokrasi'. Salah satu pendiri PAN yang dimaksud, Abdillah Toha, menanggapi dingin pernyataan Wakil Ketua DPR itu.

Adalah Abdillah Toha, Goenawan Mohamad, Albert Hasibuan, Toeti Heraty, dan Zumrotin yang meminta Amien Rais mundur dari PAN. Para pendiri PAN itu menganggap Amien Rais saat ini semakin cenderung eksklusif serta tidak menumbuhkan kerukunan bangsa dalam berbagai pernyataan dan sikap politiknya.

Memberikan pembelaan bagi Amien, Fadli menyerang Abdillah Toha cs. Namun Abdillah tak mau ambil pusing.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Males nanggapi orang yang nggak ada prestasinya kecuali nyinyir," ujar Abdillah saat dimintai tanggapan soal pernyataan Fadli, Jumat (28/12/2018).

Soal serangan kepada pendiri PAN tersebut, Fadli awalnya mengatakan orang-orang yang mendesak Amien mundur adalah mereka yang selama ini bukan orang yang mau 'berkeringat' dalam politik. Goenawan Mohamad disebutnya pernah mundur dan tidak berada di dalam PAN. Fadli juga menuding mereka bagian dari pendukung capres petahana Joko Widodo untuk memecah belah satu partai yang mendukung Prabowo.


"Jadi mereka ini ya 'parasit' bagi demokrasi gitu. Kalau mau kan terjun dong, bertarung dong di gelanggang, di dalam partai politiknya itu ya, kalau memang merasa bagian dari partai politik itu," kata Fadli di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (28/12).

"Jadi bukan seperti sekarang, hanya main di ujung gitu. Saya kira demokrasi tidak mengharapkan orang-orang seperti itu," imbuh Waketum Gerindra tersebut.



Simak video 'Pendiri PAN yang Minta Amien Rais Mundur Ternyata 'Kecele'':

[Gambas:Video 20detik]

(elz/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads