"Saya hanya bicara fakta berdasarkan keterangan ahlinya, laporan medis, sudah jelas dia sakit. Dia meninggal di rumah sakit, semua dilengkapi keterangan yang bisa dicek akuntabilitasnya," ujar Maryoto saat jumpa pers di kantornya, Jl Raya Puputan Renon, Denpasar, Bali, Jumat (28/12/2018).
Maryoto menjelaskan pihaknya mendapatkan laporan dari regu jaga jika Jro Jangol sakit pukul 00.55 Wita. Tak berselang lama pihaknya lalu membawa Jro Jangol ke RS Kasih Ibu Denpasar sekitar pukul 01.00 Wita. 10 menit kemudian eks politikus Gerindra itu sudah ditangani dokter jaga UGD.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maryoto juga membantah kabar yang beredar Jro Jangol meninggal di lapas karena sempat dilarikan ke RS Kasih Ibu Denpasar. Dia juga membantah Jro Jangol meninggal karena overdosis ataupun sakau.
"Meninggal di rumah sakit, karena sakit. Dokter menyatakan diagnosis observasi penurunan kesadaran toxic encephalopathy plus gagal nafas," terangnya.
"Overdosis saya katakan tidak, tidak ada overdosis, overdosis tidak apalagi sakau. Jadi saya putuskan ini tidak sakau, tidak overdosis, (berdasarkan) keterangan dokter," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, Jro Jangol meninggal dunia saat menjalani pidana di Lapas Kerobokan. Bandar narkotika itu divonis 12 tahun penjara oleh PN Denpasar.
Tonton juga video 'Polisi Tembak Kurir Sabu Jaringan LP di Sulsel':
(ams/asp)