"Kami menyesalkan dari pihak oposisi yang melakukan politisasi terhadap penanganan bencana alam," ujar Sekjen PSI, Raja Juli Antoni, dalam keterangan tertulis, Kamis (27/12/2018).
Antoni heran kehadiran Jokowi ke Banten untuk meninjau lokasi terdampak tsunami Selat Sunda disebut sebagai pencitraan. Menurut dia, penilaian itu merupakan komentar buruk di tengah musibah yang saat ini menimpa warga Banten.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jokowi cepat hadir merupakan kewajibannya sebagai presiden, negara wajib hadir di tengah penderitaan warganya, ini bukan pencitraan tapi kewajiban," katanya.
Antoni juga menyesalkan nada sumbang lainnya yang berkaitan dengan bencana alam di Indonesia. Yakni bahwa bencana itu merupakan azab Tuhan.
Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf itu mengatakan, bencana merupakan kuasa Tuhan. Hal itu tidak berkaitan dengan azab Tuhan.
"Penyebutan bencana sebagai azab Tuhan juga menyakiti saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah, mohon lah kalau komentar dipikir dulu jangan menambah beban psikologis baru," ujar Antoni.
Antoni menyampaikan hal itu merujuk pada bencana gempa bumi di Palu dan NTB beberapa waktu. Bencana Palu dan NTB saat itu dikontroversikan secara politik oleh beberapa pihak. Ada yang menyebut azab, dan ada juga yang menyebutnya sebagai ujian.
"Indonesia adalah bangsa yang religius, jadi Insya Allah tidak akan diazab Tuhan, kalau ada musibah kita sebagai orang yang beriman memahaminya sebagian ujian bukan azab, ujian untuk kesabaran dan sekaligus kerja sama antar anak bangsa, membangun solidaritas di tengah bencana, bukan malah saling menjatuhkan dan memaki," pungkasnya.
Saksikan juga video 'BNPB: Pantai Ancol Aman dari Tsunami di Selat Sunda':
(mae/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini