Kemendagri akan Jemput Bola Rekam Data e-KTP Warga di 5 Provinsi

Kemendagri akan Jemput Bola Rekam Data e-KTP Warga di 5 Provinsi

Nur Azizah Rizki Astuti - detikNews
Rabu, 26 Des 2018 15:33 WIB
Foto: Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh (Nur Azizah-detikcom)
Jakarta - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) akan melakukan upaya jemput bola untuk merekam data e-KTP bagi penduduk di daerah-daerah yang perekamannya masih kurang. Ada 5 daerah yang masih di bawah 85 persen dalam perekaman data e-KTP, yaitu Maluku Utara, Maluku, Papua, Papua Barat, dan Sulawesi Barat.

"Saat ini perekaman kita sudah 97,58 persen. 5 daerah yang masih 'merah' di bawah 85 persen adalah Maluku Utara, Maluku, Papua, Papua Barat, dan Sulawesi Barat," kata Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh di kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (26/12/2018).

Dukcapil akan melakukan jemput bola secara nasional di 514 kabupaten/kota. Dikatakan Zudan, Dukcapil juga akan mengerahkan tim di seluruh Indonesia, khususnya di 5 daerah tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Solusi kita adalah tanggal 27-31 Desember sesuai dengan daerah masing-masing, yang wajib adalah tanggal 27, jemput bola secara nasional di 514 kabupaten/kota. Untuk bulan Januari sampai dengan Maret, Dukcapil seluruh Indonesia akan gotong royong turun ke 5 daerah yang masih merah tadi," jelas Zudan.


"Misalnya nanti Dukcapil dari Jawa Tengah kita tugaskan 1 tim, atau 10 tim 1 provinsi yang serapannya tinggi, perekamannya tinggi, kita kirim ke berbagai daerah. Jadi kita dari berbagai daerah turun ke 5 daerah yang masih minim," imbuhnya.

Ditjen Dukcapil juga sudah melakukan jemput bola untuk perekaman e-KTP di luar negeri. Warga Negara Indonesia (WNI) yang sudah terekam data e-KTP-nya meliputi Malaysia, Taiwan, Uni Emirat Arab, dan Filipina.

Lebih lanjut, Zudan menyampaikan berbagai kendala dalam perekaman e-KTP, di antaranya masalah geografis, juga masih ada masyarakat yang merasa belum membutuhkan dokumen kependudukan.

"Dan yang terakhir ada 30-40 persen alat di kecamatan yang rusak. Kita belum membeli baru alat-alat untuk di kecamatan sejak 2011 sampai dengan sekarang. Dari 6.234 titik, kurang lebih ada 1.000 sampai 1.300 daerah kecamatan yang alatnya rusak. Ini yang menjadi kendala terbesar dalam program layanan adminduk yang diemban oleh kemendagri beserta pemerintah daerah," jelas Zudan.


Senada dengan Zudan, Mendagri Tjahjo Kumolo mengatakan bahwa kendala perekaman data e-KTP yang baru 97 persen lantaran ada sekitar 3 juta data e-KTP ganda. Tjahjo pun meminta masyarakat yang memiliki data ganda untuk segera melapor ke Dukcapil setempat.

"Masih ada 3 jutaan ini yang KTP ganda. KTP ganda ada yang 2 ada yang 3. Ini mbok mereka ada kesadaran melapor ke Dukcapil, 'oh dari 2 atau 3 KTP ini saya tinggalnya di sini lho, alamatnya ini, desa apa, RT apa, RW berapa'. Sehingga bisa masuk di TPS. Dengan 3 KTP ini kan sulit, ini namanya sama," papar Tjahjo.

"Tapi secara keseluruhan, saya mohonkan yang 3 juta tadi yang KTP ganda mbok ya lapor. Jangan salahkan KPU, jangan salahkan kami, kalau nanti hak pilihnya nggak terdaftar di TPS. Karena penentuan 3 alamat itu yang mana," lanjutnya.


Tjahjo juga mengimbau bagi warga yang menginjak usia 17 tahun sebelum masa pemilu serentak untuk proaktif dan melapor kepada Dukcapil. Meskipun demikian, jika e-KTP belum dapat dicetak, Tjahjo menyatakan surat keterangan (suket) bisa digunakan untuk bukti bisa memilih di TPS.

"Saya kira kuncinya bagi warga negara adik-adik remaja yang tanggal 17 April nanti menginjak usia dewasa mulai Januari sudah kita rekam datanya, ya mohon adik-adik remaja tadi proaktif lah mendatangi. Kedua kesepakatan dengan Komisi II, KPU, dan Banwas seandainya warga yang belum sempat, sepanjang KTP-nya suket, artinya keasliannya bisa dibuktikan, bisa digunakan untuk menggunakan hak pilih," jelasnya.


Saksikan juga video 'Mengapa e-KTP Tercecer Baru Dimusnahkan Sekarang?':

[Gambas:Video 20detik]

(azr/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads