"Kedepan, kita kembangkan bersama-sama, bertekad agar Adiwiyata ini kita jadikan gerakan nasional.", ujar Siti dalam keterangan tertulis, Selasa (25/12/2018).
Hal itu ia ungkapkan saat hadir dalam penyerahan penghargaan Adiwiyata Mandiri dan Adiwiyata Nasional tahun 2018 di Jakarta, beberapa waktu lalu. Tahun ini, ada 279 sekolah yang telah memenuhi kriteria dan berhasil mendapatkan penghargaan Adiwiyata Nasional. Sedangkan untuk penghargaan Adiwiyata Mandiri sebanyak 117 sekolah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melalui program Adiwiyata, Siti mengharapkan dapat mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, melalui tata kelola sekolah yang baik untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.
Untuk diketahui, penghargaan tahun 2018 ini menjadikan jumlah sekolah yang mendapat penghargaan Adiwiyata menjadi 3.871 sekolah, yaitu 727 sekolah Adiwiyata Mandiri dan 3.144 Sekolah Adiwiyata Nasional.
Adiwiyata memiliki makna tempat yang ideal bagi seseorang untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, norma dan etika dalam kehidupan sosial, khususnya di bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Terdapat empat komponen dalam program Adiwiyata, yaitu kebijakan sekolah berwawasan lingkungan, kurikulum sekolah berbasis lingkungan, kegiatan sekolah berbasis partisipatif dan pengelolaan sarana dan prasarana pendukung ramah lingkungan.
Pada tahun 2018, KLHK mendapatkan usulan 875 sekolah yang terdiri atas 784 sekolah negeri dan 91 sekolah swasta dari Dinas Lingkungan Hidup, di 273 Kota/Kabupaten dari 32 Provinsi untuk mendapatkan penghargaan Adiwiyata Nasional.
Sedangkan untuk penghargaan Adiwiyata Mandiri, 314 sekolah yang terdiri atas 290 sekolah negeri dan 24 sekolah swasta dari 134 kota/kabupaten di 27 propinsi yang diusulkan untuk mendapat predikat sekolah Adiwiyata Mandiri. (prf/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini