Ketua KPU: Kalau Mau Curang Itu Bukan Karena Kotak Suara

Blak blakan

Ketua KPU: Kalau Mau Curang Itu Bukan Karena Kotak Suara

Dwi Andayani - detikNews
Selasa, 25 Des 2018 12:27 WIB
Ketua KPU Arief Budiman saat Blak blakan dengan detikcom (Foto: Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Salah satu kekhawatiran masyarakat dengan dipilihnya karton (kardus) kedap air sebagai kotak suara Pemilu 2019 adalah soal peluang terjadinya kecurangan. Benarkah begitu?

Ketua KPU Arief Budiman menyebut kecurangan dalam pemilu tidak berkaitan dengan kotak suara. Dia mengatakan peluang terjadinya kecurangan itu berhubungan dengan surat suara.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau orang mau curang itu tidak ada hubungannya sama kotak, jadi jangan masyarakat kemudian disesatkan dengan informasi yang tidak pas. Kalau orang mau curang itu tidak berhubungan dengan kotak, pasti berhubungan dengan surat suara," kata Arief kepada Tim Blak blakan detikcom.

Terlepas dari itu, Arief mengatakan kemungkinan terjadinya kecurangan bisa saja terjadi apabila memang ada orang yang sudah berniat melakukannya. Arief sebelumnya menyebut penggunaan kotak suara dari karton itu sudah melalui berbagai pertimbangan, termasuk keamanannya.

"Jadi kalau air mau dimasukkan ya bisa juga, kalau orang mau nakal bisa juga, kalau mau nakal sebetulnya ya mau gimanapun terbuka kemungkinan orang untuk nakal," kata Arief.



Sedangkan bila kecurangan dengan memasukkan kertas suara palsu ke dalam kotak suara menurut Arief mudah diketahui. Sebab, lanjut Arief, surat suara dalam keadaan terbungkus kantong plastik ketika dimasukkan ke kotak suara sehingga surat suara palsu tersebut tidak akan bercampur dengan surat suara asli.

Selengkapnya soal upaya KPU mencegah kecurangan akibat kotak suara, saksikan Blak blakan Ketua KPU, "Mengapa Kotak Kardus" di detikcom, Selasa 25 Desember 2018 pukul 13.00 WIB



(erd/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads