Dilansir oleh Antara, Minggu (23/12/2018), kades dan para warga laki-laki menyisir pesisir pantai pulau dan desa. Informasi itu didapatkan Antara dari aktivis sosial Yani Sikolah.
Yani menjelaskan, gelombang di Sebesi--yang lokasinya hanya 15 kilometer dari Gunung Anak Krakatau--masih tinggi dan belum ada distribusi bantuan. Lebih dari 500 orang mengungsi ke ketinggian dengan total penduduk 2.807 jiwa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan Direktur Eksekutif Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Lampung Dwi Hafsah Handayani, menyatakan para aktivis LSM di Lampung sedang mengkoordinasikan bantuan yang diperlukan bagi para korban tsunami Selat Sunda itu.
"Kami di PKBI juga menyiapkan diri menerjunkan personel bantuan, terutama untuk korban ibu hamil, kaum perempuan, dan anak-anak, selain korban umumnya," ujar Hafsah.
Tsunami menerjang Pulau Sebesi dan Pulau Sebuku pada Sabtu (22/12/2018), terjadi sekitar pukul 21.03 WIB. Ketinggian gelombang di lokasi mencapai 3 meter.
Simak Juga 'Laut Pasang + Longsor Bawah Laut Gunung Anak Krakatau = Tsunami Anyer':
(rvk/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini