"(Ada) Sekitar 4,5 juta warga yang belum. Tidak lebih dari 5 juta. Kalau persentasenya sudah 97,39 persen. Jadi kurang 2,61 persen," kata Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh saat dihubungi, Selasa (18/12/2018).
Zudan mengatakan pihaknya tetap menargetkan perekaman data selesai pada Desember 2018 ini sehingga data tunggal warga negara terwujud.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Komisi II DPR akan Bahas Usulan Pansus e-KTP |
"Zaman dulu kan mudah karena belum terkoneksi dalam data center. Punya tiga rumah, punya tiga KTP, punya tiga KK. Sekarang dengan KTP-el tidak bisa. Maka dengan punya KTP-el, data lain akan kita nonaktifkan," imbuh Zudan.
Dia mengatakan 4,5 juta warga yang belum melakukan perekaman data teridentifikasi dengan berbagai macam kasus, yakni ada yang baru berusia 17 tahun, ada yang memiliki NIK ganda, hingga persoalan WNI yang ada di luar negeri.
Zudan mengatakan Ditjen Dukcapil akan melakukan jemput bola dengan cara mendatangi wilayah yang banyak warga belum melakukan perekaman data e-KTP. Di sisi lain, dia berharap masyarakat proaktif untuk melakukan perekaman.
"Pada 27 Desember kita ada program jemput bola serentak nasional di 514 kabupaten/kota bareng dari 08.00 sampai selesai. Jadi nanti kita mendatangi SMA, pondok pesantren, rutan, lapas, pabrik, atau kantor-kantor yang terkonsentrasi orang-orang yang belum merekam," ucapnya. (jbr/fdu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini