PDIP: Baliho Kami Lebih Dulu Dirusak, Kami Tak Dramatisir

PDIP: Baliho Kami Lebih Dulu Dirusak, Kami Tak Dramatisir

Nur Azizah Rizki Astuti - detikNews
Selasa, 18 Des 2018 17:38 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (Nur Azizah Rizki/detikcom)
Jakarta - PDIP menanggapi soal perusakan balihonya di sejumlah daerah. PDIP menyatakan balihonya sudah dirusak, bahkan sebelum kejadian perusakan baliho Partai Demokrat di Riau, tetapi tidak didramatisasi.

"Ya jangankan di Sulawesi Barat, kami di Jawa Barat, kemudian sebelumnya, sebelum kejadian Demokrat itu sebenarnya kejadian PDI Perjuangan dulu. Baliho kami (milik) Pak Efendi Sianipar itu dirusak. Tapi respons kami kan perusakan itu tidak kami dramatisir," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (18/12/2018).


Hasto meminta kejadian perusakan baliho itu dilaporkan ke pihak berwajib dan tidak perlu didramatisasi. Hasto juga menegaskan PDIP tidak mengambil efek elektoral dari kejadian ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Perusakan itu kemudian kami laporkan ke pihak yang berwajib dan kami tidak mengambil manfaat elektoral dari perusakan itu. Sehingga di dalam situasi tahun politik ini, sebaiknya seluruh pemimpin bijak. Jangan dramatisasi berbagai persoalan-persoalan untuk mendapatkan efek elektoral," ujarnya.

Hasto kembali menyatakan agar persoalan perusakan baliho diserahkan kepada pihak berwajib. Ia mencontohkan, saat kejadian penyerangan kantor PDI pada 1997, pihaknya juga menyerahkan hal itu kepada kepolisian walaupun ia mengklaim sudah mengetahui aktor intelektualnya.

"Saat itu ada yang menanyakan kenapa Ibu Mega menggugat di lebih dari 267 kabupaten? Bukankah hakim, jaksa, polisi, saat itu dikuasai oleh pemerintahan yang otoriter? Lalu Ibu Mega menjawab, 'Masa di antara 267 aparat penegak hukum, ya jaksa, ya hakim, ya kepolisian, tidak ada satu pun yang punya nurani?' Jadi berpolitik itu dengan mata hati," tuturnya.


Sebelumnya diberitakan, sejumlah alat peraga kampanye milik PDIP dan baliho Jokowi-Ma'ruf Amin dirusak di Pasangkayu, Sulawesi Barat. Beberapa alat peraga, seperti baliho dan spanduk, rusak dengan cara disobek.

Sekretaris DPC PDI Perjuangan Putu Suardana membenarkan hal tersebut. Pihaknya juga akan segera melaporkan peristiwa ini kepada pihak berwajib.

"Yang jelas, PDIP akan membuat laporan, bahkan setelah melapor ke KPU dan Bawaslu, kita diarahkan untuk turut membuat laporan secara resmi ke Polda Sulbar," terang Putu Suardana ketika dimintai konfirmasi wartawan, Senin (17/12). (azr/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads