Dalam kegiatan yang berlokasi di Desa Amis, Kecamatan Cikedung, Indramayu, pada Selasa (18/12), ada salah seorang yang mengeluhkan kondisi petani. Ia adalah Karyadi.
"Selain harga obat pertanian dan pupuk yang tidak terjangkau, kami juga butuh legalitas, Pak. Sebagian dari kami adalah penggarap tanah negara. Harapan kami bertahun-tahun selama menggarap tanah bisa diakui. Tapi sebaliknya, kami dianggap penumpang gelap oleh Perhutani. Padahal di sana ada pabrik gula yang juga menggunakan tanah negara. Kami ingin sejahtera, bukan perusahaan saja yang sejahtera. Kami anak bangsa ingin memajukan negara. Perhutanan untuk sosial, bukan cuma untuk perusahaan," ucap Karyadi dalam keterangan tertulis, Selasa (18/12/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keluhan petani seperti yang disampaikan Karyadi tidak hanya terjadi di Indramayu tapi juga di seluruh Indonesia, termasuk petani penggarap di tanah negara.
Ada juga keluhan yang disampaikan oleh pengusaha kue, Yoyok. Ia mengeluhkan harga terigu dan gas yang naik serta kelangkaan premium di daerahnya. Menurut Yoyok, hal ini tragis mengingat Indramayu sangat dekat dengan pengolahan minyak dan gas.
"Gas itu katanya harga per kilo Rp 16 ribu, sampai ke kami Rp 21 ribu. Di SPBU, kami juga susah dapat premium, yang dijualnya malah pertalite. Hidup susah, Pak. Padahal katanya Indramayu kaya minyak dan gas," ungkap Yoyok.
Mendengar keluhan-keluhan tersebut, Sandi pun mengatakan akan menyejahterakan rakyat Indramayu, termasuk para petani pemilik sawah dan petani penggarap lahan hutan jika kelak ia terpilih menjadi pelayan masyarakat Tanah Air.
"Petani pemilik sawah dan petani penggarap lahan hutan, ke depan inshaallah lahan hutan Indramayu untuk kesejahteraan rakyat Indramayu. Irigasi juga akan memadai. Pemasaran produk-produk pertanian akan diterima dengan baik. Pupuk, obat, bibit terjangkau jika kami terpilih sebagai pelayan masyarakat Indonesia," ujar Sandi.
Ia juga mengatakan keluhan dari Yoyok mewakili keluhan seluruh emak-emak di Indonesia. Jika kelak ia dan Prabowo terpilih, lanjutnya, ketersediaan gas dan minyak di Indramayu akan stabil.
"Jeritan Ibu Yoyok, jeritan seluruh emak-emak di Indonesia. Inshaallah Indramayu ada gas dan minyak, harusnya ketersediaan itu ada. Jika Prabowo-Sandi jadi presiden dan wakil presiden di 2019, inshaallah dolar turun, harga bbm dan gas juga stabil," jawab Sandi. (ega/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini