Kebakaran itu terjadi di Perumahan Korpri, RT 66, Kelurahan Loa Bakung, Kecamatan Sungai Kunjang, pada Selasa (18/12/2018) subuh. Adapun ayah Ibrahim, Mustaqim (70), saat ini masih tercatat sebagai pengemudi mobil PMK Unit Rajawali Samarinda.
"Dulu dia aktif ikut membantu orang, tapi sekarang tidak lagi. Tadi banyak yang kaget ketika mengetahui bahwa yang menjadi korban adalah Ibrahim, serasa tidak percaya," kata Mustaqim di RSU AW Syahranie Samarinda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mustaqim tidak menyangka anaknya menjadi korban. Mustaqim mengaku, sebelum menikah, anaknya termasuk salah satu pemuda yang aktif ikut bertugas sebagai salah satu pemadam kebakaran. Namun ia berhenti setelah menikah. Sebab, selain saat ini ia menetap jauh dari posko, tempat kerjanya jauh.
"Saya tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Yang saya ingat baru semalam mereka datang ke rumah saya membawa roti gembung kesukaannya," kata Mustaqim.
Tidak ada firasat apa-apa, lanjutnya, karena Ibrahim memang rutin mengunjunginnya bersama keluarga.
Sebagaimana diketahui, tujuh warga yang mendiami rumah itu tewas terpanggang. Para korban ditemukan di dalam dua kamar yang berbeda. Mereka dipastikan tidak dapat keluar dari dalam rumah karena satu-satunya pintu keluar rumah sudah terkepung api. Tujuh korban tersebut adalah:
1. Sri Rahayu (45)
2. Ibrahim (47)
3. Nanda (14)
4. Rafli (12)
5. Safira (8)
6. Ilhamsyah (50)
7. Ratna (40). (asp/asp)











































