"Sejumlah 198 unit rumah telah terbangun pascagempa di Nusa Tenggara Barat (NTB) beberapa waktu lalu. Rumah-rumah tersebut dibangun dengan beberapa pendekatan yang diminati oleh para korban," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho lewat keterangan tertulisnya, Senin (17/12/2018).
Sejauh ini rumah yang dibangun menggunakan metode Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha), Rumah Instan Sederhana Konvensional (Riko), Rumah Instan Sederhana Kayu (Rika), dan Rumah Cetak Raswari Indonesia (RCI).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Berdasarkan data Pos Komando (Posko) Satuan Tugas Tahap Rekonstruksi dan Rehabilitasi, Sabtu (15/12), 2.910 unit rumah sedang dibangun dengan beberapa metode tadi. Jumlah terbanyak yang sedang dibangun yaitu dengan metode Risha sejumlah 1.582 unit, sisanya ada 890 Riko, 430 Rika, dan 8 RCI. Proses pembangunan tersebut tersebar di seluruh wilayah NTB.
Menurut Posko, peminat tertinggi untuk metode Risha dengan jumlah 6.917 keluarga, disusul dengan Riko 4.438 keluarga, Rika 2.596 keluarga, dan RCI sebanyak 43 keluarga.
Pemerintah membentuk kelompok masyarakat (pokmas) selama proses rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa. Hingga kini ada 1.681 pokmas, yang terdiri atas 19.997 keluarga, yang telah terbentuk.
"Beberapa kendala yang dihadapi antara lain kurangnya tenaga kerja lapangan, lambatnya pembentukan pokmas dan proses verifikasi data, lambatnya pengadaan dan distribusi material bangunan, serta kepercayaan masyarakat terhadap fasilitator," ucap Sutopo.
![]() |
Pemerintah juga telah membangun hunian sementara (huntara) di sejumlah titik di NTB. Huntara terbangun berjumlah total 11.510 unit. Data kerusakan rumah pascagempa di NTB sejumlah 216.219 unit dengan rincian rusak berat 75.138 unit, rusak sedang 33.075, dan rusak ringan 108.006.
Total kebutuhan pembiayaan pemulihan di sektor perumahan, infrastruktur, sosial, ekonomi produktif dan sektor lintas mencapai Rp 12 triliun. Hingga saat ini BNPB telah memberikan stimulan perbaikan rumah sebesar Rp 1,54 triliun kepada masyarakat yang rumahnya rusak.
"BNPB akan memberikan bantuan stimulan perbaikan rumah sesuai kebutuhan yang ditetapkan pemda. Pemulihan rumah ditargetkan selesai pada Maret 2019 di semua sektor sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2018," tutur Sutopo.
Tonton juga video 'Kepanikan Warga Lombok Diguncang Gempa 5,3 M':
(jbr/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini