.webp)
Jembatan darutat itu sebelumnya ditargetkan bisa dioperasi hari in. Namun hingga kini petugas masih bekerja.
"Belum bisa siap sekarang. Kalau kita kebut, paling (selesai) Minggu siang. Mungkin Minggu sore sudah selesai, malam bisa diuji coba. Atau paling tidak, Senin pagi," kata Kasi Workshop dan Perlengkapan Dinas PUPR Sumbar, Mitra Hengki kepada detikcom, Sabtu (15/12/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Mitra, pengerjaan jembatan menghadapi berbagai kendala, terutama cuaca yang sering hujan deras.
"Kendala, hujan lebat. Sehingga proses pemasangan terganggu. Resiko tinggi kalau dilanjutkan," jelas Mitra.
Dia menyebut pemasangan jembatan terdiri dari 13 panel. Masing-masing panel membutuhkan 100 baut, sehingga ada 1300 baut yang harus dipasang.
"Semuanya harus dipastikan, agar tidak bermasalah. Ini Tidak seperti jembatan Bailey biasa yang lantainya dari kayu. Dari segi waktu sebenarnya sudah 60 persen. Kalau salah-salah, tidak lurus atau tergesa-gesa malah akan bikin fatal," katanya lagi.
Dihubungi terpisah, Kapolres Padang Pariaman AKBP Rizky Nugroho juga memastikan jalur belum bisa dilalui. "Masih belum bisa dilalui. Belum selesai. Kita masih mengalihkan arus ke lokasi semula," jelas Rizky.
Jembatan penghubung Jalan Lintas Padang-Bukittinggi ini ambruk akibat dihantam air bah pada Senin (10/12) lalu. Akibatnya, jalur terputus total.
Para pengendara yang hendak melintas dialihkan ke arah Malalak Kabupaten Agam dan arah Solok, dengan waktu tempuh yang jauh lebih lama.
Pihak Kementerian PUPR sendiri rencananya akan membangun dua jembatan. Setelah jembatan darurat bisa berjalan dengan baik, baru akan dimatangkan proses pembanguna jembatan permanen.
Pembangunan jembatan permanen sendiri seperti disampaikan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, tidak akan melalui proses tender. Sehingga, prosesnya bisa lebih cepat.
Tonton juga video 'Jalan Penghubung Padang-Bukittinggi Ambles':
 |
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
