Namun Rommy memastikan bahwa Tim Pemenangan Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin tidak membalas cara-cara kotor yang dilakukan lawan itu dengan cara yang kotor juga. Jokowi, menurut Rommy, ingin membalas kesalahan-kesalahan itu dengan kebaikan.
"Lakukan dengan kesantunan, jangan dengan kasar. Jangan kesalahan yang mereka lakukan, kita balas dengan kesalahan yang serupa, karena itu tidak akan berkesudahan," kata Rommy, Kamis (13/12/20018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mari kita menangkan kontestasi pilpres yang hanya lima tahun sekali ini tanpa meninggalkan luka kepada yang kalah," kata Rommy.
Rommy menyebut pihaknya sudah memberikan pembekalan teknis kepada semua kader agar bisa menjawab semua hoax yang beredar dengan baik. Ia mencontohkan, hoax bahwa Jokowi anti-Islam bisa dibantah dengan sejumlah kebijakan pro-umat Islam yang sudah dilakukan Jokowi. Misalnya kebijakan Bank Wakaf Mikro, penetapan hari santri, pemberian beasiswa khusus santri, hingga 1.000 Balai Latihan Kerja (BLK) untuk pesantren yang akan diluncurkan tahun depan.
"Jika semua kebijakan ini yang memihak umat Islam dan santri ini mereka sebut tidak bagus, maka mereka adalah anti-santri," kata Rommy.
Bahkan hanya Jokowi-lah yang menjadikan ulama sebagai cawapres, sementara kubu Prabowo Subianto dua kali menolak rekomendasi ijtimak ulama. Fakta ini, menurut Rommy, sudah cukup menggambarkan siapa yang menghormati ulama.
Saksikan juga video 'Prabowo Didukung PPP Muktamar Jakarta: Saya Terima Deklarasi Ini':
(ega/ega)