"Mau ada lomba 17-an? Atau lomba keagamaan? Jangan sombong persoalan agama, urusan keimanan ada di hati dan hanya Allah yang berhak menilainya. Ini mau pilpres, Bung, jadi serahkan pada ahlinya," kata Slamet saat dihubungi pada Selasa (11/12/2018) malam.
Ia mengatakan urusan keumatan sebaiknya diserahkan kepada ulama yang akan mendampingi paslon capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Sedangkan Prabowo dan Sandi memiliki peran masing-masing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyerahkan kepada masyarakat untuk menilai tantangan La Nyalla tersebut. Ia berharap Prabowo-Sandi membawa berkah untuk negeri.
"Biarkan umat yang menilai. PAS insyaallah berkah buat negeri," ungkapnya.
Sebelumnya, La Nyalla sudah menemui Jokowi. Dalam pertemuan itu, La Nyalla menyampaikan permintaan maaf karena telah menyebar isu negatif soal Jokowi di Pilpres 2014. La Nyalla juga menantang Prabowo memimpin salat.
"Dulu saya fight untuk dukung si Prabowo. Salahnya Prabowo itu saya tutupi semua. Saya tahu Prabowo. Kalau soal Islam lebih hebat Pak Jokowi. Pak Jokowi berani mimpin salat. Pak Prabowo berani suruh mimpin salat? Nggak berani. Ayo kita uji keislamannya Pak Prabowo. Suruh Pak Prabowo baca Al-Fatihah, Al-Ikhlas, baca bacaan salat. Kita semua jadi saksi," kata La Nyalla.
Saksikan juga video 'Al Khaththath Bicara Nasib La Nyalla, Pilkada, dan Semangat 212':
(yld/rna)











































