Penegasan ini disampaikan JK dalam Peringatan Hari HAM Internasional 2018, '70 Tahun Deklarasi Universal HAM dan Setelahnya: Menuju Kemajuan dan Penegakan HAM yang Lebih Baik' di kantor Komnas HAM, Jalan Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (11/12/2018).
JK mengingatkan perlunya menjaga kesadaran dunia untuk menjaga HAM, menjaga kebutuhan dasar manusia, hingga menjaga hak-hak kemanusiaan. Kesadaran ini timbul setelah Perang Dunia Kedua terjadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PBB saat itu mengeluarkan deklarasi universal HAM. "Tapi sebenarnya itu tidak relevan, karena pada zaman itu masih puluhan bangsa di dunia dijajah oleh orang Barat, jadi tentu penjajahan juga tentu melanggar hak asasi manusia," ujarnya.
Karena itu, menurut JK, tidak benar bila ada yang mengatakan negara-negara maju di Barat sudah menjaga hak asasi manusia sejak dulu. Karena banyak perang dan penyiksaan yang terjadi justru karena penjajahan bangsa Barat.
"Justru Indonesia juga mempunyai peran penting untuk menjaga hak asasi manusia. Kita mengetahui tahun 1955 setelah Konferensi Asia-Afrika, barulah timbul kesadaran yang tinggi dengan perjuangan yang baik dari negara-negara Asia-Afrika itu, bebas dari penjajahan," katanya.
Semangat dari Konferensi Asia-Afrika, sambung JK, memiliki peran penting dalam mengingatkan negara-negara Asia-Afrika untuk mengetahui tentang hak asasinya.
"Konferensi Asia-Afrika tidak pernah ditulis, marilah kita juga mengungkapkan bahwa Indonesia tidak hanya pernah dijajah, tapi justru dengan suatu upaya yang keras pada zaman itu pemerintah, maka semangat kemerdekaan, yang tentu semangat pada semangat hak asasi terjalin," ujar JK.
Saksikan juga video 'Peringati Hari HAM di Makassar, Mahasiswa dan Warga Bentrok':
(nvl/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini