"Awalnya korban bertanya kepada dosen terkait mata kuliah yang dibawakan. Mahasiswa tidak puas, ditanyakan lagi. Namun sang dosen malah melemparkan buku ke korban dan menampar korban," kata penanggung jawab aksi Aliansi Mahasiswa Anti Kekerasan (Amatir) Ahmad Faisal dalam orasi di depan Kantor Rektorat IAIN Parepare, Selasa (11/12/2018).
Ahmad membeberkan aksi pemukulan oleh AS terhadap mahasiswanya bukan kali pertama terjadi. Beberapa mahasiswa pernah menjadi korban penganiayaan oleh sang dosen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahmad mewakili mahasiswa meminta agar dosen yang melakukan penganiayaan dihukum sesuai dengan aturan yang berlaku dalam kampus.
"Kami berikan waktu 3x 24 jam kepada pihak kampus, jika tidak ada tindakan akan kami turunkan massa lebih banyak. Dan jangan salahkan jika aksi kami sudah tidak terkendali," kata Faisal.
Menyikapi hal itu, para mahasiswa melakukan aksi Bakar ban serta penutupan jalur dalam kampus.
Menanggapi hal itu, Wakil Rektor 1 IAIN Parepare, M Junaedi berjanji akan melakukan pengusutan terhadap dugaan penganiayaan oleh Oknum dosen kepada mahasiswanya tersebut.
"Berikan kesempatan kepada kami untuk menyelesaikan kasus ini, yang pasti akan kami tindak lanjuti,"janji dia.
Junaedi memaparkan kasus tersebut akan langsung ditangani oleh Penegak Kode Etik Kampus.
"Ada tahapan dan tingkatan sesuai dengan tingkat pelanggaran . Yang terberat bisa berupa pemecatan," tegas dia. (asp/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini