Lukman tiba pada Minggu (09/12), pukul 23.10 waktu setempat. Saat itu juga, langsung memimpin rapat beserta jajarannya di Wisma Haji Indonesia, Jeddah.
Rapat diikuti Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Nizar Ali, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis, Sekretaris Ditjen PHU Ramadhan Harisman, Direktur Bina Haji Khoirizi H Dasir, serta Staf Teknis Haji (STH) I Endang Jumali dan pejabat teknis lainnya.
Lukman dijadwalkan akan membahas dan menandatangani MoU penyelenggaraan haji bersama Menteri Haji Saudi pada hari ini, 10 Desember 2018. Menurut Lukman, MoU dengan Kementerian Haji Kerajaan Arab Saudi harus memuat sejumlah hal yang dapat meningkatkan pelayanan bagi jemaah haji Indonesia.
Dua hal yang menjadi sorotan pokok Menag dan dibahas dalam rapat, yaitu: layanan fast track (jalur cepat) untuk seluruh embarkasi, serta penomoran tenda jemaah haji Indonesia di Arafah dan Mina (Armina).
Pada musim haji 1439H/2018M, fast track sudah diberlakukan bagi 70.000 jemaah haji Indonesia yang berangkat melalui embarkasi Jakarta-Pondok Gede. Tahun ini, Lukman minta diperluas penerapannya di 13 embarkasi di seluruh Indonesia.
"Kebijakan fast track dirasa sangat membantu dan mengurangi tingkat kelelahan jemaat haji Indonesia, khususnya ketika proses antrian imigrasi di bandara Jedah maupun Madinah," terang Lukman.
Terobosan kedua adalah penomoran tenda di Arafah dan Mina sesuai nomor kloter jemaah. Untuk haji tahun ini, Lukman ingin memastikan jemaah haji Indonesia mendapatkan tenda sesuai dengan kloter masing-masing. "Ini penting agar jemaah haji Indonesia sudah mengetahui sejak awal posisi tendanya di Arafah dan Mina sehingga memudahkan mobilisasi dan penempatan. Juga untuk menghindari tenda ditempati oleh jemaah yang tidak seharusnya menempatinya," ujar Menag.
"Saya harap penomoran tenda di Arafah dan Mina akan dapat memberikan kepastian dan kenyamanan yang lebih bagi jemaah haji Indonesia," tandasnya.
Saksikan juga video 'Indeks Kepuasan Haji 2018 Meningkat, Menag Apresiasi Jemaah':
(fjp/rna)