"Senin besok saya akan bertemu dengan Menteri Haji Saudi untuk membahas sekaligus menyepakati taklimatul hajj," terang Menag seperti dalam rilis yang diterima detikcom, Minggu (9/12/2018).
"Indonesia akan kembali mengusulkan pentingnya perbaikan sarana-prasarana di Arafah dan Mina," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Komisi VIII Bahas Setoran Haji |
Menurut Menag, Armina selalu menjadi persoalan krusial dalam penyelenggaraan haji. Meski perbaikan terus dilakukan, masih diperlukan terobosan agar jemaah bisa lebih nyaman dan khusyuk dalam beribadah di sana. Apalagi Armina menjadi rangkaian dari puncak haji itu sendiri.
"Catatan layanan Arafah terkait dengan pendingin tenda. Ini penting mengingat musim haji tahun ini diperkirakan bertepatan dengan puncak musim panas," jelas Menag.
Untuk Mina, lanjutnya, isu pokoknya terkait ketersediaan tenda dan toilet. Indonesia berharap Saudi bisa mengambil langkah solutif terkait hal ini. Misalnya menyiapkan tenda bertingkat dan menambah toilet.
Kemenag sendiri berencana menerapkan sistem zonasi untuk akomodasi jemaah. Penempatan hotel akan dikelompokkan sesuai wilayah di Indonesia. Hal itu diharapkan menambah kenyamanan jemaah dan memudahkan layanan variasi menu katering.
"Setiap tahun selalu ada 6-7 maktab jemaah haji Indonesia di Mina Jadid. Tahun ini kami berencana menempatkan mereka di kawasan terdekat jamarat (Syisah dan Aziziah) sehingga mereka bisa kembali ke hotel pada fase mabit di Mina," tandasnya.
Selain bertemu dengan Menteri Haji Saudi, Menag dijadwalkan meninjau Kantor Urusan Haji (KUH) yang baru di Jeddah serta update sejumlah persiapan layanan di Madinah. Menag dijadwalkan kembali ke Tanah Air pada Rabu, 12 Desember 2018.
Tonton juga ' Indeks Kepuasan Haji 2018 Meningkat, Menag Apresiasi Jemaah ':
(gbr/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini