Pelaksana tugas Kepala Komnas HAM perwakilan Papua, Frits Ramandey, mengungkapkan aksi bakar lilin tersebut dalam rangka memperingati Hari HAM ke-70 serta sekaligus sebagai ungkapan kepedulian atas tragedi kemanusiaan yang terjadi di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga.
"Aksi bakar lilin ini tujuan utama tidak lain ialah mendoakan para korban tragedi itu dan sebagai simbol menolak kekerasan di tanah ini. Di sisi lain untuk mendoakan agar Nduga kondusif," kata Frits, Rabu (5/12/2018) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Frits mengatakan, dalam aksi bakar lilin ini, ada 70 lilin yang dibakar. Ke-70 lilin tersebut merupakan tanda 70 tahun memperingati Hari HAM, yang akan jatuh pada 10 Desember mendatang.
"Ini adalah simbol kepedulian kami. Kita tidak melihat siapa yang dibunuh, tapi ini adalah tindakan ketidakmanusiaan yang dilakukan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab," terangnya.
![]() |
Dia berharap aksi kekerasan serupa tidak terulang. Apalagi kekerasan yang dilakukan KKB sangat biadab.
"Aksi tersebut sangat terkutuk. Kami menolak keras aksi kekerasan itu dan kami pun meminta agar tidak ada lagi kekerasan di tanah ini," tegasnya.
Antusiasme warga untuk ikut dalam kegiatan itu sangat terlihat. Masyarakat ikut memberikan doa kepada para korban kekerasan beserta keluarga yang ditinggalkan.
Warga juga memberikan dukungan kepada TNI-Polri dalam melakukan upaya evakuasi korban dan pengejaran terhadap kelompok kriminal bersenjata di Kabupaten Nduga.
Mince, salah satu warga yang turut mengambil bagian, mengungkapkan turut berbelasungkawa atas kejadian tersebut. Dia berharap keluarga korban yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan. Selain itu, dia meminta aparat keamanan segera menangkap para pelaku.
"Saya sedih mendengar saudara kita menjadi korban pembantaian di sana. Saya harap manusia berhati iblis (pelaku, red) ditangkap dan dihukum sesuai perbuatannya tanpa diberi ampun," ujar Mince.
Saksikan juga video 'Komnas HAM Kecam Penembakan KKB di Proyek Jembatan Papua':
(idn/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini